Mohon tunggu...
Yustus Yuvens
Yustus Yuvens Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknobiologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Yustus Yuvens - Mahasiswa Jurusan Teknologi Pangan, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

"Bagoong Alamang", Makanan Fermentasi Tradisional Khas Filipina yang Kaya Akan Khasiat bagi Tubuh Manusia

10 Januari 2022   17:09 Diperbarui: 10 Januari 2022   17:20 3029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Halo sahabat pembaca di mana pun kalian berada! Pernahkah kamu mendengar istilah makanan yang disebut sebagai bagoong alamang? Jika belum, mari kita mengenal lebih dekat tentang bagoong alamang. Bagoong alamang merupakan makanan fermentasi tradisional khas negara Filipina yang terkenal dengan bahan dasar utama yang berasal dari ikan atau udang. 

Dalam istilah bahasa Indonesia, bagoong alamang dapat disebut sebagai pasta ikan atau udang bergantung pada bahan dasar utama yang digunakan pada produk pangan ini. 

Setelah mengetahui bahwa bagoong alamang merupakan pasta ikan atau udang dan bukan makanan favorit kebanyakan dari masyarakat Indonesia, Bagoong alamang merupakan makanan tradisional fermentasi yang kaya akan khasiat dan menjadi makanan favorit masyarakat Filipina sebagai pelengkap rasa dalam makanan mereka loh!

Di Indonesia, olahan makanan yang berbahan dasar ikan dan udang yang biasanya dijadikan pelengkap rasa adalah rebon dan ikan asin. Namun di Filipina, Bagoong alamang merupakan makanan yang dicari -- cari oleh masyarakat Filipina dan menjadi makanan fermentasi tradisional kebangaan negara mereka. 

Oleh karena itu, mari kita mengenal lebih jauh tentang Bagoong alamang yang akan menambah wawasan kita mengenai makanan fermentasi tradisional yang berasal dari negara Filipina ini.

Bagoong alamang merupakan makanan fermentasi tradisional yang mempunyai banyak khasiat bagi tubuh manusia. Bagoong alamang memiliki ciri berwarna kuning kecokelatan dengan tekstur semi cair seperti saos. Pasta ikan atau udang ini kaya akan protein dan kandungan protein dalam produk pangan ini dapat mencapai 25% loh! Selain itu, bagoong alamang mengandung karbohidrat, vitamin, mineral, dan kaya akan kalsium. 

Bagoong alamang sering dijadikan sebagai pelengkap rasa dalam berbagai hidangan yang berbahan dasar ikan, daging, dan sayuran karena memberikan rasa asin dari hasil fermentasinya dengan garam dan mengandung kalsium dan protein yang tinggi sehingga baik bagi kesehatan gigi dan tulang. 

Bagoong alamang juga dapat dijadikan sebagai makanan pembuka dengan irisan bawang bombay, bawang putih, potongan tomat, dan mangga hijau yang belum matang. 

Terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa kandungan kalsium pada bagoong alamang hampir menyaingi kandungan kalsium yang terdapat pada susu bubuk. Olah karena itu, masyarakat Filipina sering menyimpan bagoong alamang di rumahnya masing -- masing yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan protein tubuh sehari -- hari.

Peran bioteknologi yang terdapat dalam bagoong alamang adalah sudah jelas terdapat dalam proses fermentasinya. Pada proses fermentasi, terdapat campur tangan mikroorganisme atau bakteri selama proses fermentasi yang berjalan selama kurang lebih 3 minggu sampai 1 bulan. Pada tahap awal fermentasi, jumlah bakteri aerobik, anaerobik, dan mikroaerofil yang terdapat dalam produk fermentasi terus meningkat. 

Namun setelah mendekati waktu fermentasi selama 3 minggu sampai 1 bulan, jumlah bakteri menurun dan aman untuk dikonsumsi sebagai makanan fermentasi tradisional. 

Pada awal proses fermentasi, banyak ditemukan bakteri Bacillus dengan spesies seperti Bacillus subtilis, Bacillus coagulans, dan Bacillus megaterium. Pada akhir proses fermentasi, ditemukan bakteri Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus saprophyticus, Micrococcus varians, Micrococcus calpogenes, dan Micrococcus roseus.

Setelah mengetahui rasa dan peran bioteknologi dalam produk Bagoong alamang, penasaran kan bagaimana tahap -- tahap pembuatan makanan yang kaya akan khasiat ini? Mari kita simak dan pelajari cara pembuatan Bagoong alamang yang mudah dan sahabat pembaca juga bisa mencoba untuk membuatnya di rumah masing -- masing loh!

1. Cuci ikan atau udang yang akan digunakan dengan air mengalir sampai bersih dan keringkan pada kondisi udara terbuka.

2. Tambahkan garam dengan komposisi garam terhadap ikan atau udang 1:3 atau 2:7

3. Diamkan dan biarkan ikan atau udang selama kurang lebih 3 minggu sampai 1 bulan sampai ikan matang dan siap untuk dikonsumsi baik dalam keadaan mentah ataupun matang sesuai dengan selera masing -- masing.

Bagoong alamang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Salah satunya adalah menjaga kesehatan gigi dan tulang karena kaya akan kalsium. Bagoong alamang juga dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral pada tubuh manusia sehari -- hari karena kaya akan vitamin dan mineral. 

Selain itu, bagoong alamang yang kaya akan protein juga dapat menjaga kesehatan jantung, paru -- paru, kulit, tulang, dan rambut. Bagoong alamang juga dapat dijadikan sebagai pengganti penyedap rasa yang kurang sehat bagi tubuh manusia.  Bagoong alamang dapat dijadikan makanan alternatif masa depan karena kaya akan rasa, khasiat, dan manfaat bagi tubuh manusia.

Sumber: www.angsarap.net
Sumber: www.angsarap.net


Sebagai penutup, bagoong alamang merupakan produk fermentasi tradisional yang berasal dari filipina dengan bahan dasar utama ikan atau udang. 

Bagoong alamang dapat dijadikan pengganti penyedap rasa yang kurang sehat karena mengandung rasa asin dan kaya akan kalsium, protein, vitamin, dan mineral yang baik bagi kesehatan manusia.  

Apakah setelah mengetahui khasiat dan manfaat yang terdapat dalam bagoong alamang, sahabat pembaca jadi ingin mencoba membuat dan merasakan khasiat yang diberikan? Mari kita coba makanan fermentasi tradisional asal negara Filipina ini yang kaya akan segalanya!

Daftar Pustaka

Bersamin SV, Gonzalez ON, Sulit JI. 1955. Availability of calcium in bagoong alamang dried alamang, canned bangos oyster shell, and balut. Journal of Fisheries. 3(2): 85-95.

Office of International Affairs National Research Council. 1992. Applications of biotechnology to traditional fermented foods. Washington DC(US): National Academy.

Pilapil ARB. 2013. Characterization of salt-fermented shrimp paste from the philippines. Skripsi. Faculty of Bioscience Engineering: Universiteit Gent.

Gambar

(1) https://www.angsarap.net/2021/03/24/ginisang-bagoong/

(2) https://www.angsarap.net/2012/11/29/manga-at-bagoong/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun