Mohon tunggu...
Yuva Lianda
Yuva Lianda Mohon Tunggu... -

| MAHASISWA | STATISTIK | FOTOGRAFI | MUSIK |\r\n| about.me/yuvalianda | @yuva_lianda | http://www.facebook.com/yuva.lianda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Serunya Bermain “Slow Speed Photography”

9 Desember 2012   05:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:57 2647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah melihat foto jalanan yang lampunya panjang seperti laser? Atau mungkin melihat foto yang lampu jalan yang membintang? Atau juga foto sungai yang airnya mengalir seperti salju? Jangan membayangkan bahwa foto-foto yang demikian diambil sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.Perlu sedikit kreatifitas untuk bisa mendapatkan hasil yang demikian.  Ya, foto-foto yang demikian dibuat dengan sebuah teknik yang bernama “Slow Speed” .

Slow Speed Photography merupakan teknik fotografi yang memanfaatkan kemampuan kamera yang mampu merekam cahaya dalam waktu yang lama. Berbeda dengan teknik jepretan biasa. disini kamera akan “menyedot” cahaya secara terus menerus dalam waktu tertentu. Karena itulah cahaya yang terkesan biasa menjadi luar biasa disini. Lampu jalan akan terkesan membintang, lampu mobil akan menjadi seperti laser, dan air mengalir akan menjadi seperti salju.

Untuk bisa menghasilkan foto tersebut, tentu kita juga butuh persiapan. Pertama, siapkan kamera dalam keadaan yang terbaik. Selalu cek baterai, memory, lensa, filter dll dalam keadaan siap tempur. Jangan sampai di tkp terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang membuat hasil jepretan kurang maksimal. Kedua, bawa tripod. Sebenarnya, jika tidak ada tripod pun tidak masalah. Yang penting ada sesuatu benda yang bisa menahan kamera stabil tanpa goyang dalam waktu yang tertentu. Seperti yang sudah ditulis di atas, teknik ini membutuhkan waktu yang lama untuk pengambilan gambar. Memotret dengan menggunakan tanga saja tentu akan sulit mengingat susahnya menahan kamera dalam waktu yang lama. Ketiga, carilah lokasi yang menurut anda menarik untuk bermain cahaya. Disini, tempat yang dimaksud tidak haruslah yang benar-benar wah dan susah dijangkau. Lokasi yang menarik bisa saja di pinggir jalan, di atas jembatan penyebrangan dll.

Setelah melakukan persiapan, maka berikut akan saya paparkan teknik memotret Slow Speed berdasarkan berbagai referensi dan pengalaman :

1.ISO/ASA rendah, disini saya ambil nilai 100

2.Aperture atau diafragma kecil, disini saya ambil nilai diatas f/13

3.Shutter Speed yang lama, disini saya ambil nilainya diatas 10 detik

Berikut saya tampilkan juga hasil karya berdasarkan penjelasan di atas

| Indahnya Pantai Ancol Malam Hari |

13550308581782020055
13550308581782020055

|Cahaya Pinggir Jalan|

Intinya, memotret slow speed memerlukan komposisi long exposure ditambah kondisi kamera yang stabil. Sedikit goyangan saja akan mempengaruhi hasil. Misalnya, cahaya bisa saja bengkok atau akan menghasilkan saya bayangan blur yang tentunya membuat hasil menjadi tidak memuaskan.

Sekian yang bisa saya share kali ini, semoga bermanfaat. Jika ada koreksi, mohon komentarnya demi kesempurnaan di masa yang akan datang.

SALAM CEKREK

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun