Banyak dari para pekerja ini menjadi salah satu dampak dari kebisingan ini yaitu merasakan pendengarannya yang berfungsi tidak baik. Hal ini disebabkan karena kebisingan mempunyai pertikel partikel suara yang menjadi satu dan menyentuh permukaan udara sehingga tersebar ke lingkungan yang dekat pada sumber suara tersebut.Â
Kebisingan menghasilkan suatu frekuensi suara besar yang dimana akan menghasilkan gelombang-gelombang seperti gelombang longitudnal dan gelombang bunyi yang membuat otak dan telinga para pekerja terangsang pada suara yang dihasilkan dari sumber tersebut.
Kebisingan ini dibagi dalam 3 kategori, diantara lainnya yaitu :
Yang pertama, Menurut Occupational Safety & Health Administration yaitu Occupational Noise atau yang disebut juga bising yang disebabkan dari suatu pekerjaan.
Yang kedua, Audible Noise atau yang disebut juga bising dari pendengaran yang disebabkan dari suara yang berkapasitas 8000 Hz.
Yang ketiga, Impuls Noise atau yang disebut juga bising impulsif yang disebabkan dari suara yang sangat keras atau bisa disebut menyentak.
Dalam kebisingan, kebisingan memiliki tingkatan. tingkat kebisingan dapat diuaraikan menjadi 3 yang diantaranya kebisingan tingkat sinambung yang setara dengan EQNL yang berkepanjangan Equivalent Continuous Noise Level yaitu tingkat bising yang terjadi secara terus menerus.Â
Steady Noise ini diukur dalam ukuran dBa dan mengandung kekuatan suara yang sama dengan kekuatan kebisingan yang secara terputus-putus dalam satu jangka waktu pengukuran.Â
Selanjutnya pada tingkat kebisingan yang direkomendasikan adalah nilai modus terhadap rata-rata dari tingkat kebisingan dalam waktu 24 jam atau pagi, siang, sore, dan malam.
Yang terakhir pada tingkat kebisingan Background noise level atau dalam arti tingkat latar belakang kebisingan yang pada tingkat kebisingan ini ketidakadanya gangguan kebisingan lainnya pada rata-rata suara minimum.
Kebisingan juga memiliki beberapa jenis yaitu :