Mohon tunggu...
Yutika Qorneila
Yutika Qorneila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Semua abadi di dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Karakter Anak SD melalui Pembelajaran Seni

13 Oktober 2024   14:43 Diperbarui: 13 Oktober 2024   14:45 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yutika Qorneila (Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar) dan Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd., Dr (Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengembangan Seni Budaya SD)

Pernahkah kalian melihat seorang anak begitu bersemangat melukis dunia imajinasinya? Atau mungkin terpesona dengan lantunan melodi indah yang dimainkan oleh seorang siswa SD?

Setiap karya seni yang dihasilkan anak, di baliknya terdapat proses pembelajaran yang jauh lebih dalam daripada sekadar mengasah keterampilan motorik. Pembelajaran seni ternyata memiliki peran yang sangat penting dalam membangun karakter anak sejak usia dini.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karakter merupakan tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Pembentukan karakter pada anak usia dini sangat penting dikarenakan dapat membentuk kepribadian anak yang baik, sehingga nantinya ketika sudah dewasa akan menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan memberikan manfaat kepada sesama manusia. Sementara itu, seni merupakan ekspresi diri yang melibatkan berbagai bentuk kreativitas, seperti menggambar, melukis, menari, dan bermusik. Kedua hal ini, karakter dan seni, mungkin terlihat berbeda, tetapi keduanya memiliki keterkaitan yang erat.

Melalui pembelajaran seni, anak tidak hanya mengembangkan kreativitas dan keterampilan saja, tetapi juga nilai-nilai karakter yang penting, seperti disiplin, percaya diri, kerja sama, dan empati. Berikut merupakan nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran seni.

  • Kreatif: Seni mendorong anak untuk berimajinasi dan menghasilkan ide-ide baru.
  • Disiplin: Seni mengajarkan anak untuk fokus pada tugas yang sedang dikerjakan dan menyelesaikannya hingga selesai.
  • Percaya diri: Menampilkan hasil karya di depan kelas dapat meningkatkan kepercayaan diri anak pada kemampuan diri sendiri.
  • Kerja sama: Kegiatan seni kelompok, seperti membuat seni rupa dapat melatih anak untuk bekerja sama dan berbagi peran dengan teman sekelompoknya.
  • Empati: Seni dapat mendorong anak untuk belajar memahami perasaan orang lain dan mengekspresikannya melalui karya.

Contoh kegiatan seni yang dapat membangun karakter anak:

  • Menggambar/melukis: Membantu anak mengekspresikan emosi, imajinasi, dan persepsi terhadap dunia sekitarnya.
  • Menari: Meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan bekerja sama dalam kelompok.
  • Memahat: Melatih kesabaran, keteletitan, dan keterampilan motorik halus.
  • Bermusik: Melatih disiplin, kerja sama, dan kemampuan mendengarkan.

Pembelajaran seni bukan hanya sebuah kegiatan yang menyenangkan, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan anak. Melalui seni, anak-anak tidak hanya mengembangkan kreativitas, tetapi juga nilai-nilai karakter yang akan membantunya menjadi individu yang baik.

Mari bersama-sama mendukung upaya untuk menjadikan seni sebagai bagian yang penting dari pendidikan anak sejak usia dini. Dengan memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk bereksplorasi dan berkarya seni, kita telah memberikan mereka bekal yang berharga untuk menghadapi tantangan hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun