Pandemi COVID-19 telah mengubah kebiasan dan tradisi masyarakat, seluruh tatanan kehidupan seolah-olah mulai berubah. Seluruh aktivitas masyarakat kini mulai dibatasi dan bergeser dari kegiatan offline menuju online.
Sektor pendidikan juga turut terkena imbas dari pandemi dimana seluruh jenjang pendidikan harus memberlakukan pembelajaran daring demi membantu memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Sudah Setahun lebih sistem pendidikan berubah, banyak suka dan duka dialami oleh seluruh sivitas akademi di Indonesia.
Hal membosankan justru dirasakan oleh Dina Nakita salah satu mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang memaparkan pendapatnya tentang pembelajaran daring melalui wawancara online,
Minggu(10/10/2021). Tidak hanya Dina Nakita saja yang merasakan hal demikian, namun sebagian besar responden mengungkapkan hal yang sama.
Berubahnya sistem atau model pembelajaran serta banyaknya tugas yang diberikan dosen ternyata cukup membuat mahasiswa mengeluh dan bosan. Rindu akan suasan kampus dan keefektivitasan pembelajaran juga alasan terbesar mahasiswa menginginkan perkuliahan tatap muka.
“ Kalau saya pribadi terkadang merasa kesulitan mengontrol diri untuk belajar mandiri secara online, saya juga bingung dibeberapa mata kuliah yang mengharuskan praktik.
Menurut saya tantangan pembelajaran online terletak pada keaktivitasan dosen dan mahasiswa. Tapi kalau saya disuruh milih,pasti tatap muka adalah pilihan terbaik untuk mendapatkan pembelajaran yang efektif”. Keluh Nurfuadi Mahasiswa KPI,UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Bebeda dengan teman yang lain, Firman mengungkapkan kesulitan terbesar saat pembelajaran daring justru terletak pada kendala jaringan.
Mahasiwa dari Maluku tersebut menjelaskan, daerah tempat tinggalnya masih sangat susah mengakses internet. Ia harus ngekost lagi di kota Ambon demi mengakses perkuliahan daring.
Dalam beberapa diskusi yang dilakukan memang menggambarkan mahasiswa lebih condong memilih perkuliahan tatap muka dikarenakan lebih efektif dalam menangkap materi.
Namun disisi lain, kebijakan pembatasan sosial termasuk didalamnya sistem pembelajaran daring merupakan langkah terbaik yang harus diterima dengan penuh kesadaran oleh seluruh civitas akademi termasuk mahasiswa dan dosen.
Keluh Kesah Mahasiswa Selama Perkuliahan Daring
Oleh Modhofir Yusuf Saifulloh/19102010008
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H