Mohon tunggu...
Yusya Rahmansyah
Yusya Rahmansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Siliwangi

Seorang mahasiswa yang besar di dua pulau di Indonesia sumatera dan jawa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Blunder Milenial "Unggulan" ala Pak Presiden

30 April 2020   15:56 Diperbarui: 1 Mei 2020   19:55 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu tujuh staf khusus milenial Jokowi tidak diberikan pembagian dalam pembidangan tertentu. Hal inilah yang menimbulkan tanda tanya apa sebenarnya yang dilakukan staf khusus milenial Jokowi di lingkaran istana? Pertanyaan inilah yang menjadi polemik tersendiri mengenai kehadiran staf khusus milenial Jokowi. 

Munculnya pertanyaan ini tidak lain juga disebabkan oleh nominal gaji yang diterima oleh staf khusus milenial presiden yang sebesar 51 juta rupiah. Sementara kinerja "teman diskusi" untuk memberikan gagasan-gagasan segar belum terlihat sampai saat ini.

anteroaceh.com
anteroaceh.com
Ini Andi Taufan

Sampai akhirnya polemik staf khusus milenial timbul, ketika salah satu staf khusus milenial, Andi Taufan yang juga merupakan CEO dari PT. Amartha Fintech yang merupakan perusahaan teknologi finansial. 

Polemik itu muncul setelah dia menyurati para camat untuk menitipkan perusahaannya PT. Amartha Fintech dalam penanggulangan virus corona (Covid-19). 

Setelah surat itu bocor ke publik, Andi meminta maaf dan mengaku telah menarik surat yang dimaksud. Polemik tersebut rentan dengan konflik kepentingan, banyak pendapat yang menyatakan bahwa konflik kepentingan antara posisi Andi sebagai staf khusus dimanfaatkan untuk kepentingan perusahaannya sendiri.

Selain Andi Taufan yang tersandung polemik konflik kepentingan, Belva Devara yang juga merupakan staf khusus presiden juga tersandung konflik yang sama. 

Perusahaan Ruang Guru yang merupakan media pembelajaran daring, dimana Belva sebagai pendirinya juga disangkutpautkan dengan konflik kepentingan terkait Ruang Guru yang dipilih sebagai media pelatihan online untuk Kartu Pra-Kerja. 

Hal inilah yang dinilai sebagai konflik kepentingan sebab posisi Belva sebagai pendiri perusahaan dan juga posisinya sebagai pejabat pemerintah dalam hal ini sebagai staf khusus presiden diperhatikan. Dalam kasus ini Belva mengaku tidak tahu akan pemilihan Ruang Guru sebagai tempat pelatihan untuk program pemerintah tersebut.

kurio.id
kurio.id
Ini Belva Devara

Belva Devara akhirnya mengundurkan diri dari posisinya sebagai staf khusus presiden. Terhitung sejak tanggal 17 April 2020 seperti yang disampaikan di akun Instagramnya pada Selasa, 21 April 2020. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun