Trawas, Mojokerto. Yayasan Pendidikan Lingkungan Hidup Seloliman (YPLHS) yang menaungi Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman, kian berdaya upaya melakukan edukasi lingkungan.
Sebagai salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) setidaknya YPLHS melalui PPLH Seloliman sudah konsisten sejak tahun 1990. Berbagai bentuk pendidikan lingkungan hidup pun dijalankan oleh LSM yang berpusat di Desa Seloliman Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto itu.
Tepat pada Kamis, 30 Januari 2025, YPLHS menggelar kegiatan Workshop Kader Lingkungan yang bersamaan dengan penandatanganan nota kesepakatan kerjasama. Untuk workshop kader lingkungan, diikuti sebanyak 40 peserta yang berasal dari SMAN 1 Trawas dan SMAN 1 Gondang Kabupaten Mojokerto.
Sedangkan penandatanganan kerjasam dilakukan dengan 3 institusi, terdiri dari 2 sekolah dan 1 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Untuk 2 sekolah adalah SMAN 1 Trawas yang langsung ditandatangani kepala sekolahnya, Bpk Samsuari, S.Pd., MT., beserta 3 orang guru pembina.
SMAN 1 Gondang pun juga ditandatangani kepala sekolahnya, Bpk Johan Bahrudin, S.Kom., MT., dan didampingi 5 guru pembina. Khusus UMKM Peduli Lingkungan adalah MyDebz Batik yang dihadiri dan ditandatangani ownernya, Ibu Indar Setiati Parikesit.
HARAPAN YPLHS
Pada kesempatan itu, H. Suroso selaku Direktur YPLHS, menyatakan rasa kagumnya atas inisiatif sekolah dan UMKM. Melalui kerjasama itu, Abah Suroso, sapaan karib sang direktur, melalui PPLH Seloliman kerjasama itu akan dilaksanakan sebaik-baiknya.
Begini sambutan dan harapan Abah Suroso selaku Direktur YPLHS pada para pihak yang melakukan kerjasama. Penulis menyajikan dalam gaya tutur agar mudah dipahami pembaca.
"Kita sudah sama-sama sehati dan berkomitmen untuk berupaya bagaimana menjaga lingkungan hidup melalui pendidikan. Lingkungan hidup sangat penting karena penduduk bumi berkepentingan dengan elemen alam. Semua butuh dan perlu menghirup udara segar, air yang bersih dan sehat. Semua itu elemen alam dan manusia butuh itu.
Kalau kita lihat dan renungkan, akhir-akhir ini banyak kejadian di alam yang sangat tidak menggembirakan. Perubahan iklim sudah kita rasakan dan bukan lagi sebuah ramalan maupun analisa dari para ilmuwan. Tapi sudah kita rasakan langsung dan itu sangat tidak baik bagi kehidupan manusia diatas bumi ini.
Bencana banjir, tanah longsor, dan kebakaran terjadi dimana-mana. Oleh karena itu kita tidak boleh putus asa. Kita harus tetap lebih semangat untuk menjaga kelestarian lingkungan dan alam ini.
Ibaratkan dalam menjaga kondisi atau penanganan lingkungan hidup itu sebagai ibadah. Sebab, ketika kita menangani masalah lingkungan, kita seperti dakwah, ya dakwah lingkungan. Semua itu harus timbul kesadaran dan terlahir dari lubuk hati kita yang dalam. Tentunya yang kita lakukan, pasti menjadi amalan-amalan yang baik didunia dan akhirat.
Kami sebagai LSM yang sudah berdiri 34 tahun lalu dan tetap konsisten menjaga lingkungan hidup. Bersyukurnya, sebagai lembaga kita masih bisa eksis dan berada serta berkembang hingga sekarang. Semua itu karena adanya kepercayaan dari masyarakat, terutama kalangan pendidik.
Sekedar info saja, sebelum covid kita sudah mendidik dan melatih kader lingkungan dari peserta didik kisaran 20 - 25 ribuan per tahunnya. Mereka berasal dari berbagai wilayah di Jawa Timur. Peserta didik itu belajar bagaimana pengetahuan dan keterampilan tentang manajemen maupun skill praktis pengelolaan lingkungan hidup.
Kepada siapapun boleh datang dan belajar disini tentang lingkungan hidup. Tapi seperti ini kondisi dan situasi tempat kita di PPLH Seloliman. Kami dan seluruh komponen PPLH Seloliman siap mendampingi peserta. Ada tim khusus yang siap menyambut tamu/peserta program pendidikan lingkungan hidup.
Bagi kami ada juga pola program bagi masyarakat sekitar dalam bentuk kebijakan cross-subsidi. Tidak seperti dengan kelompok dari luar kota. Dengan senang hati dioptimalkan untuk peningkatan kapasitas kepeduliannya dalam pengelolaan lingkungan hidup.
PPLH Seloliman juga menyediakan ragam program pendidikan lingkungan hidup bagi semua kalangan masyarakat. Bahkan, setiap tahun ada puluhan sekolah yang melatih siswanya ditempat ini dalam berbagai program Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa berbasis alam dan kearifan lokal.
Khusus sekolah berstatus Adiwiyata misalnya, barangkali butuh di-update, di-upgrade pengetahuan, sistem, dan keterampilannya. Kami selalu siap untuk sharing program dan kerjasama dalam manajemen pengelolaan lingkungan hidup di sekolahnya.
Ditempat ini, kami terus berdaya upaya berinovasi untuk penanganan lingkungan berbasis digital, energi terbarukan, dan isu-isu lain seputar lingkungan hidup. Baru-baru ini kita juga membangun green house menggunakan smart irigasi dengan penyiraman yang pintar. Itu pun dengan sistem energi terbarukan dan tidak lagi menggunakan energi yang berbahan fosil.
Semua itu bisa kita pelajari dan bagaimana itu terdesiminasi dapat menyebar ke daerah lain. Senang sekali bila sekolah-sekolah ada upaya kesana dan dapat melakukannya. Kami pun siap untuk mendampingi hingga implementasinya berjalan dengan baik,
Kami sangat mengharapkan hal itu dilakukan oleh sekolah-sekolah di wilayah Mojokerto. Mengingat data kami menunjukkan yang datang justru lebih banyak dari luar Mojokerto.
Dengan senang hati sekarang juga ada workshop kader lingkungan, mudah-mudahan apa yang menjadi minat dan keinginan peserta tercapai. Setidaknya kita dapat belajar bersama, sharing pengetahuan dan pengalaman agar tujuan kita untuk peduli kelestarian lingkungan hidup dapat terlaksana.
Sebagai renungan, kita sebagai mahkluk bumi bisa terketuk hati agar lebih peduli dengan kondisi lingkungan hidup. Bagaimana pun lingkungan ini bukan warisan dari nenek moyang kita melainkan titipan dari anak cucu kita mendatang!" (Use/Imron)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI