Karang Taruna (FPKT) Surya Majapahit Kabupaten Mojokerto, yang saat ini diketuai Agus Supriyanto, SH.
Bupati Mojokerto, dr. Hj. Ikfina Fahmawati, M.Si., membuktikan komitmennya untuk membangun generasi muda. Hal itu ditunjukkan dengan sederet kegiatan yang dilaksanakan Forum PengurusPada kesempatan membuka kegiatan Capacity Building FPKT Se-Kabupaten Mojokerto di Hotel Arayana Trawas, pada 29 -- 30 September 2023. Bupati Mojokerto memberikan penghargaan kepada karang taruna desa berprestasi atau percontohan kabupaten Mojokerto tahun 2023. Penghargaan itu diserahkan dari penilaian dan hasil lomba profil karang taruna berprestasi Kabupaten Mojokerto yang dilaksanakan Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto bersama FPKT Surya Majapahit.
Adalah karang taruna Trisula Desa Padangasri Kecamatan Jatirejo yang mampu meraih posisi terbaik dan menjadi Juara I. Disusul karang taruna Catur Karya Desa Pandankrajan Kecamatan Kemlagi sebagai Juara II. Sedangkan Juara III diraih karang taruna Tunas Majapahit Desa Simbaringin Kecamatan Kutorejo. Para kepala desa dan ketua karang tarunanya langsung menerima penghargaan dari Bupati Mojokerto.
Tak hanya itu, pada giat ini Bupati Mojokerto juga menyerahkan bantuan stimulan usaha produktif untuk 8 karang taruna desa. Bantuan barang ekonomi Produktif untuk budidaya ikan Lele diserahkan pada 3 karang taruna, yaitu karang taruna Karya Muda Desa Baureno Kec Jatirejo, karang taruna Darma Bhakti Desa Balongwono Kec Trowulan, dan karang taruna  Tunas Harapan Desa Kemasan Tani Kec Gondang.
Selanjutnya untuk bantuan ekonomi Produktif Pengembangan Usaha Jasa Cuci Sepeda Motor, diserahkan pada karang taruna Pekat asal Desa Karang Kedawang Kec Sooko, karang taruna Tunas Bangsa Desa Talok Kec Dlanggu, dan karang taruna Bhakti Pemuda Sejahtera Desa Purworejo Kec Pungging.
Sedangkan Bantuan ekonomi produktif untuk Pengembangan Usaha Warung Kopi diberikan kepada karang taruna Putra Mandiri Desa Mlirip Kec Jetis dan karang taruna Tunas Bangsa Desa Srigading Kec Ngoro.
AMANAH BUPATI
Usai menyerahkan berbagai penghargaan, Bupati Mojokerto pun menyampaikan berbagai hal seputar pengembagan daerah yang dipimpinnya. Kata pertama Bu Ikfina, sapaan karib Bupatei Mojokerto, langsung mengabsen jajaran kepala OPD dan Camat yang hadir di acara tersebut. OPD dan Camat yang tidak hadir pun jadi sorotan atas kinerja mereka.
Selanjutnya, Bu Ikfina memberikan wawasan tentang keberadaan program kepemudaan dan relevansinya dengan program yang ada pada berbagai OPD Kabupaten Mojokerto. Mulai dari kegiatan smart farmer hingga ketahanan pangan, ketenagakerjaan, lingkungan hidup dan perkoperasian. Seluruhnya bisa bekerjasama dengan karang taruna.
Bu Ikfina juga menyampaikan, sebagaimana amanah Presiden Jokowi, kabupaten Mojokerto memiliki City Branding yang khusus. Adalah Full Of Majapahit Greatness yang sudah diciptakan. Beliau juga menjelaskan tentang standar perdagangan dan pertanian internasional. Termasuk didalamnya juga menjelaskan tentang keberadaan bank syariah sebagai terobosan dalam usaha pembangunan dan pengembagan daerah.
Bu Ikfina dalam kesempatan ini juga mengajak seluruh elemen untuk memiliki pemahaman dan cara pandang (mindset) yang sama akan keberadaan karang taruna. Mengingat karang taruna adalah bentukan masyarakat. Oleh karenanya, pemuda itu harus mampu menginisiasi atau mendahului upaya-upaya positif terkait bagaimana karang taruna di desa terbentuk.
"Karang taruna dibentuk masyarakat sebagai wadah generasi muda. Jadi pemerintah sudah memberikan wadah generasi muda berdasarkan kewilayahannya. Ada karang taruna mulai desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga nasional. Untuk itu kita harus bersinergi dalam melakukan pembinaan kepada seluruh karang taruna di wilayah Kabupaten Mojokerto," ujar Bu Ikfina serius.
Selanjutnya, tandas Bu Ikfina, saat ini karang taruna dilihat dari kewilayahan dan tidak lagi dilihat dari unsur lain. Karang taruna tidak melihat agama, profesi, atau hal apapun untuk mencapai kesejahteraan nasional. Oleh karenanya, karang taruna dalam bekerja memiliki perbedaan yang didasarkan pada potensi wilayahnya dan bukan karena unsur lain-lain.
Dinyatakan pula oleh Bu Ikfina, Pemerintah menfasilitasi generasi muda untuk mendedikasikan kepeduliannya sesuai dengan potensi kewilayahan dan dapat menjadi bagian dari sistem kemasyarakatan yang ada di wilayahnya. Jadi karang taruna menjadi wadah yang memfasilitasi kepedulian generasi muda untuk masyarakatnya.
"Karang taruna itu lebih spesifik lagi pada generasi muda. Beda dengan PKK yang lebih pada urusan keluarga. Makanya di kareng taruna ada batasan usia. Jadi, pemerintah juga punya kewajiban bagaimana wadah pemuda itu dioperasionalkan. Itu juga terkait dengan segenap kompleksitas bonus demografi di Jawa Timur," kilahnya berharap atas pemahaman seluruh elemen yang hadir.
Masih menurut Bu Ikfina, karang taruna dengan segenap potensi dan kepeduliannya diharapkan mampu membantu solusi atas berbagai permasalahan di sekitarnya dan berkonstribusi pada pembangunan Kabupaten Mojokerto. Oleh karenanya, wadahnya harus solid dan mampu berkolaborasi dengan seluruh jajaran di wilayahnya.
"Kalau sudah solid semua, harus ada usulan dari bawah. Program apa saya yang mau dilakukan oleh karang taruna. Sehingga kita bisa menata, mana yang jadi tanggungjawab pemerintah kabupaten mojokerto hingga kepala desa," ucapnya menegaskan.
Diakhir sambutannya, Bu Ikfina meminta tolong agar Kaepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Mojokerto, harus memonitor bantuan yang sudah dilewatkan karang taruna. Bagaimana pelaksanaan dilapangannya harus dimonitor agar lebih baik.
"Karang taruna harus menjadi wadah dan organisasi yang harus produktif dan harus ada karyanya tidak hanya wadah untuk kumpul-kumpul saja," ujar Bu Ikfina sembari melirik keberadaan Ketua FPKT Surya Majapahit sebagai sinyal sebuah perintah mutlak.
GIAT VARIATIF
Sementara itu, Kadinsos Tri Raharjo Murdianto, S.STP., M.AP., pada kesempatan ini melaporkan sebanyak 126 peserta yang mengikuti giat Capacity Building. Rinciannya, dari FPKT Surya Majapahit sebanyak 36 orang, FPKT kecamatan 18 orang, dan utusan atau ketua karang taruna desa sebanyak 72 orang.
Kadinsos menyampaikan bila kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang implementasi kegiatan karang taruna. Disamping itu, sekaligus memberikan motivasi agar karang taruna lebih baik dan lebih berdaya. Sehingga pada kesempatan ini juga diberikan penghargaan bagi karang taruna berprestasi sekaligus penyerahan bantuan stimulant berupa barang bagi pengembangan usaha ekonomi produktif untuk karang taruna.
"Saya bersyukur bila Dinsos bersama FPKT Surya Majapahit bisa melakukan berbagai terobosan. Sejak akhir 2023 hingga hari ini setidaknya kita melakukan kegiatan yang sifatnya inovatif. Mulai pembinaan kapasitas kelembagaan karang taruna hingga lomba karang taruna berprestasi atau percontohan," ungkap Pak Tejo, sapaan harian Kadinsos yang lahir bulan Mei 1987 itu.
Pak Tri sebagai Kadinsos menegaskan, bilamana ada satu kegiatan yang tidak pernah dilakukan di Kabupaten Mojokerto yang saat ini dilaksanakan Dinsos. Kegiatan itu tak lain adalah Lomba Karang Taruna Berprestasi atau Percontohan yang diikuti karang taruna desa se-Kabupaten Mojokerto. Hal itu dilakukan untuk inventarisir data dan penguatan kelembagaan karang taruna.
Pada kesempatan ini, lanjut Pak Tri, dirinya menyampaikan terima kasih atas antusiasnya dan partisipasi seluruh pengurus karang taruna. Utamanya pada FPKT Surya Majapahit dan para Kepala Desa. Semua itu juga tak lepas dari kepedulian dan kebijakan Bupati Mojokerto yang konsisten dan berkomitmen membangun generasi muda dalam wadah karang taruna.
Lebih jauh ditandaskan Kadinsos,sesuai harapan dan keinginan Bupati Mojokerto, untuk meningkatkan ekonomi produktif melalui pemberdayaan karang taruna, maka dirinya sebagai Pembina fungsional berharap agar penataan kelembagaan dan sinergisitas antar institusi segera terbentuk dengan baik.
"Harapan besar saya, agar karang taruna sebagai salah satu potensi dan sumber kesejahteraan sosial dan menjadi salah satu pilar kesejahteraan sosial, lebih mapan dan berdaya secara kelembagaan. Sehingga pembangunan generasi muda lebih maksimal dan berhasil guna. Bukan berarti karang taruna hanya menjadi tanggung jawab dinsos." Ujarnya serius.
Hal itu bukan harapan pribadi Kadinsos dan FPKT Surya Majapahit semata, tetapi menjadi tanggungjawab bersama. Tentunya untuk pengembangan dan pemberdayaan karang taruna juga butuh sinergitas OPD terkait. Termasuk untuk pengembangan karang taruna di masing-masing desa yang juga butuh dukungan kepala desa dan camat.
KETUA FPKT
Sementara itu, Ketua FPKT Surya Majapahit, Agus Supriyanto, SH., menyatakan rasa syukurnya dan terima kasih yang tak terhingga atas segenap kegiatan karang taruna. Rasa terima kasih itu disampaikan pada Bupati, Kadinsos, para kepala OPD yang hadir, seluruh Camat dan kepala Desa se-Kabupaten Mojokerto.
"Terima kasih istimewa juga saya sampaikan pada segenap pengurus karang taruna, mulai dari pengurus kabupaten, kecamatan, dan terpenting untuk pengurus karang taruna desa. Partisipasi dan kepeduliannya sangat berkonstribusi atas kinerja kelembagaan maupun karya dari FPKT Surya Majapahit." Ujarnya penuh syukur.
Pada kegiatan Capacity Building ini, FPKT Surya Majapahit dan Dinsos Kabupaten Mojokerto, menghadirkan narasumber yang relevan dan sangat berkualitas. Selain materi dari Bupati Mojokerto, Kadinsos Mojokerto, juga dihadirkan pemateri dari FPKT Provinsi Jawa Timur dan Staf khusus Kemensos RI.
Adalah Agus Maimun, SE., M.HP., Ketua FPKT Provinsi Jawa Timur yang menyampaikan materi tentang Penguatan dan Pemberdayaan Karang Taruna. Disusul pemateri dari Staf teknis Kemnsos RI, Muhammad Arif, SH. Untuk diketahui, pada penghujung acara, seluruh peserta Capacity Building juga diberikan materi Outbound Training yang dipandu langsung dari Raider Team Indonesia pimpinan Yuswanto.yang juga tercatat sebagai guru di SMAN 1 Gondang.
Untuk diketahui, pada saat materi dari Ketua FPKT Jawa Timur, Bapak Agus Maimun dan Staf Teknis Kemensos RI, Bapak Muhammad Arif, dari waktu yang dialokasikan selama 90 menit terpaksa molor. Alhasil, kegiatan materi dan diskusi keduanya di masing-masing sesi, terjadi hingga 180 menitan. Hal itu disebabkan ke-antusiasan peserta dalam menata lembaga karang taruna yang handal, produktif dan berdaya sebagai salah satu pilar kesejahteraan sosial di Kabupaten Mojokerto.(yuswanto)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H