Mohon tunggu...
Yuswanto Raider
Yuswanto Raider Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang guru dan penulis lepas yang lahir di Surabaya pada 14 Februari 1974. Sejak tahun 2005 saya tinggal di Desa Kembangsri Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto

Hobi saya merawat tanaman, traveling, outdoor learning, dan advokasi kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hadiah Hari Guru, 9 Pelajar SMAN 1 Bangsal Boyong Piala Danrem 083/Baladhika Malang

25 November 2021   14:50 Diperbarui: 25 November 2021   14:59 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 SMABA-Mojokerto. Berkah Bumi Arema. Begitu suara keras yang terdengar dari rombongan Tim Karate SMAN 1 Bangsal yang notabene berasal dari anak cucu Majapahit. Bagaimana tidak, dalam even kali ini, Tim Karate yang terdiri dari 9 pelajar SMAN 1 Bangsal itu mampu mengoleksi 14 piala kejuaraan.

Prestasi gemilang itu diukir pada Kejuaraan Karate Shindoka. Event bergengsi itu memperebutkan Piala Danrem 083/Baladhika dan Ketua Shindoka Cabang Kota Malang. Peserta berasal dari Malang Raya, eks karesidenan Malang dan beberapa undangan di kabupaten/kota se-Jawa Timur. Event ini digelar pada 13 -- 14 November 2021 bertempat di gedung olahraga Universitas Wisnu Wardhana Malang.

Menurut Daffa Zaki Alwan, peraih tiga juara sekaligus, menyatakan bila kemenangan yang diraih timnya karena komitmen bersama. Semangat Hari Pahlawan telah menginspirasi timnya untuk terus berlatih. Komitmen dan konsistensi latihan menjadi modal bagi timnya untuk mampu mengukir prestasi di ajang manapun.

"Terima kasih buat pelatih kita dan sekolah tentunya. Pelatih dengan sabar dan penuh komitmen, selalu memberikan materi yang terbaik buat saya dan teman-teman. Motivasi pelatih pula yang membuat kita tak pernah putus asa dan selalu bisa meraih prestasi terbaik. Prestasi kami sengaja juga kita persembahkan untuk persembahan Hari Guru 2021," ujar Daffa, sapaan karibnya, yang kini duduk di kelas XII.MIPA.3 itu menyuarakan aspirasi teman-temannya.

Khusus Daffa, dirinya menyumbang tiga prestasi sekaligus. Pertama, Juara I Kumite SLTA -45 Kg. Kedua, Juara II Kata Beregu Junior dan ketiga mencatatkan prestasi sebagai Juara II Kata Perorangan SLTA. Disusul Wimar Widin Sholahudin (Kelas XI.MIPA.4) yang mampu menyaber Juara I Kumite SLTA -50 Kg dan Juara II Kata Beregu Junior.

Pelajar lainnya yang juga mampu mengukir dua prestasi sekaligus adalah Dwi Nur Diansyah (Kelas XI.MIPA.7). Dirinya mampu meraih Juara II Kumite SLTA -45 Kg dan Juara II Kata Beregu Junior. Disusul Winda Asmaningrum (Kelas XI.MIPA.6) yang merebut posisi Juara I Kata Beregu Junior dan Juara II Kumite SLTA -45 Kg.

Selanjutnya Muhammad Farid (XI.IIS.2) yang meraih Juara I Kumite SLTA +50 Kg. Syabela Aisyalita Kurniadi (Kelas XI.MIPA.3) yang meraih Juara II Kumite SLTA +45 Kg. Tania Rizki Nabila Putri (Kelas XI.MIPA.3) di posisi Juara I Kata Beregu Junior. Intan Sefinas Bilqis (XI.MIPA.1) meraih Juara I Kata Beregu Junior, dan Novi Oktaviana Saputri yang mampu menggasak Juara II Kumite Under 21 +50 Kg.

Prestasi gemilang Tim Karate SMAN 1 Bangsal itu tentunya tak lepas dari tangan dingin Firmansyah. Sebagai pelatih ekstrakurikuler karate, dirinya tampak selalu berkomitmen tinggi dan konsisten melatih untuk meraih prestasi. Hal itu terlihat dari aktifnya latihan di sekolah.

"Jangan pernah berhenti untuk terus berdoa, berlatih dan bekerja keras. Bagaimana pun, menjadi juara itu hanyalah bonus atas kerja keras yang konsisten dilakukan. Selain itu yang paling prinsip, anak-anak latih saya harus tetap rendah hati," ungkapan pesan Firman, sapaan harian pelatih ekskul karate SMAN 1 Bangsal, saat dihubungi lewat telepon selulernya.

Mendengar laporan dari pelatih ekskul Karate, Wakil Kepala SMAN 1 Bangsal bidang Kesiswaan pun merasa bersyukur. Baginya, prestasi yang diraih peserta didiknya sungguh membanggakan dan harus diapresiasi. Semua adalah upaya meningkatkan eksistensi dan kredibilitas sekolah.

"Saya hanya mampu bersyukur atas prestasi anak-anak. Ini merupakan bukti bila pembinaan kesiswaan di sekolah ini terus berjalan dan berkembang. Meski di masa pandemi, setidaknya anak-anak tetap konsisten dan mampu eksis untuk tetap berprestasi gemilang," ujar Dian Norma Andika, S.Pd., Wakasek Kesiswaan SMAN 1 Bangsal yang juga alumnus Penjas FIO Universitas Negeri Surabaya itu.

Sedangkan Drs. H. Sugiono, M.Pd., Kepala SMAN 1 Bangsal, untuk kesekian kalinya tak bisa menyembunyikan rasa syukur dan bangganya atas prestasi yang diraih peserta didiknya. Dalam kesempatan ini, Pak Gik, sapaan karibnya, berharap agar prestasi yang diraih mampu dipertahankan dan bahkan ditingkatkan lagi.

"Sekolah itu butuh bukti otentik di mata masyarakat, khususnya walimurid. Prestasi yang diraih anak-anak merupakan salah satunya. Disamping itu, pelaksanaan penguatan pendidikan karakter yang dilakukan melalui sistem pembinaan kesiswaan, tentu sangat menunjukkan hasil. Sekolah pasti mengapresiasi prestasi-prestasi yang diraih peserta didik sebagai bentuk penghargaan atas kerja kerasnya," ungkap Pak Gik serius dan tampak optimistis.

Disisi lain, capaian gemilang prestasi pelajar SMAN 1 Bangsal dalam semester ini dan masa pandemi khususnya, terdengar Ketua Komite SMAN 1 Bangsal, Drs. Sugiyanto, M.Pd. Dirinya sangat mengapresiasi kerja keras sekolah maupun para peserta didik yang sudah mampu mengoleksi prestasi.

"Capaian prestasi adalah bukti keberhasilan sekolah dalam mendidik dan membina peserta didiknya. Hal ini pasti dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat pada kualitas dan kapabilitas sekolah. Baik ditinjau dari sisi manajemen maupun pelayanannya. Prestasi itu harus terus didukung dengan kebijakan yang adil dan sinergis," ujarnya berharap.

Lebih lanjut Pak Sugiyanto menegaskan, kepercayaan masyarakat atas komitmen sekolah dapat dibuktikan dengan prestasi peserta didiknya. Namun hal itu akan lebih sempurna bila para guru juga lebih bisa menorehkan prestasi. Sehingga prestasi sekolah betul-betul sempurna sesuai harapan dan tujuan pendidikan nasional.

"Saya pikir tidak ada hal yang tidak mungkin untuk dilakukan. Apalagi hal itu berkaitan dengan prestasi. Guru juga harus bisa memberikan contoh pada peserta didiknya, bila guru juga bisa berprestasi. Apapun bidangnya bukanlah persoalan. Pastinya guru harus bisa berprestasi dan menginspirasi peserta didiknya. Saya yakin bapak/ibu guru bisa!" ucapnya menegaskan.

Bagaimana pun, SMAN 1 Bangsal selama ini sudah dikenal sebagai Sekolah Bumi Pancasila. Budaya dan lingkungan kehidupan dalam sekolah, berdaya upaya mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila. Targetnya, sekolah yang bertempat di Desa Peterongan Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto ini, mampu menjadi sekolah yang mendidik dalam nafas-nafas keluhuran Pancasila. (Yuswanto Raider. 25.11.2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun