Upaya meningkatkan kecerdasan sosial dalam tubuh penggerak sekolah juga sangat dibutuhkan. Upaya ini harus dilanjutkan demi peningkatan mutu sekolah," ujar Ketua Komite yang diamini pengurus komite lainnya.
Seperti acara yang digelar di Grand Whiz Hotel ini, lanjut Pak Sugiyanto, secara teknis ini merupakan kegiatan formal dalam urusan koperasi sekolah. Namun, dalam prosesnya, hal-hal krusial yang berkaitan dengan harmonisasi sekolah jelas-jelas dilakukan.
"Saya sebagai komite merasa bangga dengan yang dilakukan jajaran sekolah. Setidaknya ada waktu yang digunakan untuk saling mengakrabkan diri. Komite sekolah dapat berdiskusi langsung dengan seluruh warga sekolah dengan santai dan penuh inisiatif. Sehingga hal ini akan berpengaruh pada kebijakan maupun strategi peningkatan mutu dan pelayanan di sekolah," tegasnya optimistis.
"Giat harmonisasi kali ini memang bertujuan bagus. Utamanya untuk me-refresh kondisi seluruh warga sekolah agar lebih siap menghadapi PBM tatap muka. Mengingat selama masa pandemi Covid-19, segala sesuatunya terbatas dan banyak komunikasi langsung yang terhambat," ungkapnya.
Menurut Pak Soni, sapaan harian Waka Humas SMAN 1 Bangsal, melalui kegiatan harmonisasi itu, tujuannya agar seluruh warga sekolah lebih peduli dan tanggap dengan keadaan. Meski PBM akan dilaksanakan dalam bentuk tatap muka, namun seluruh aturan tetap dijalankan sebagaimana di masa pandemi Covid-19.
"Protokol kesehatan tetap kita jalankan. Bagaimana pun kita tidak tahu kapan Covid-19 akan berakhir. Oleh karenanya, prokes tetap dilaksanakan secara terkendali meskipun PBM tatap muka nanti bakal diperbolehkan," ucapnya menegaskan.
Pertama, RAT Koperasi Cendekia SMAN 1 Bangsal. Kedua, sambungrasa antara komite sekolah dengan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Ketiga, pemaparan konseptual dan teknis kesiapan PBM tatap muka yang disampaikan Bapak Sudarto, S.Pd., M.Sosio., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.(*YR.04.04.21*)