Seks Bebas menjadi istilah yang sudah tidak asing lagi sudah lagi di telinga kita. Istilah ini juga kerap menjadi permasalahan para remaja, sekarang tak heran jika istilah tersebut selalu ramai diperbincangkan. Sebenarnya apa sih yang dimaksud Seks Bebas itu dan apa saja dampak yang akan didapati jika seseorang melakukannya?
Diawali dari pergaulan bebas remaja saat ini yang dirasa cukup lumrah terjadi, karena besarnya perasaan ingin tahu dan mencoba hal baru sering kali membuat mereka dianggap biasa saja saat melakukan hal yang keliru. Tanggapan tersebut membuat remaja lebih merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang tidak baik karena tanggapan yang mereka peroleh dari lingkungan mereka hanya membiarkan saja, tak jarang bahkan sekarang banyak remaja dengan terang-terangan bisa merokok atau mabuk mabukan bebas dilingkungan rumahnya, begitupun dengan pacaran sudah tidak asing lagi jika kita mendengar banyak remaja dibawah 17 tahun yang sudah mulai pacaran tanpa diawasi oleh orang dewasa tindakan seperti ini yang nantinya akan memicu terjadinya seks pra nikah atau seks bebas.
Menurut KBBI istilah “seks” ialah hubungan intim (alat kelamin) dengan lawan jenis. Sedangkan kata “bebas” ialah lepas sama sekali, yakni lepas dengan leluasa. Seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual terhadap lawan jenis maupun sesama jenis yang dilakukan di luar hubungan pernikahan dan bertentangan dengan norma-norma tingkah laku seksual dalam masyarakat yang tidak bisa diterima secara umum.
Ada beberapa dampak yang dapat terjadi jika seseorang melakukan seks bebas; Pertama, tentu saja perilaku seks bebas bisa meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual, seperti HIV, herpes simpleks, kutil kelamin, gonore, dan hepatitis B, Penyakit-penyakit tersebut mudah menular lewat aktivitas seksual. Kedua, Untuk perempuan dibawah usia 17 tahun yang pernah melakuan hubungan seks bebas beresiko terkena kanker serviks. Ketiga, kehamilan yang tidak di inginkan, kematian akibat tindakan abortus atau pengguguran janin yang gagal. Selain dampak pada tubuh juga bisa berdampak pada psikologinya antara lain depresi, memengaruhi perkembangan karakter, selalu marah dan agresif, merasa menyesal, bersalah dan benci pada diri sendiri. Karena pada hakikatnya melakukan tindakan tersebut tidak akan ada manfaat baik yang kita dapatkan.dan akan menjadi seperti apa kita nantinya tergantung dimana dan bagaimana lingkungan kita berada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H