Salah satu tantangan besar adalah bagaimana menerapkan ajaran Al-Quran dalam konteks kehidupan modern yang terus berubah. Ilmu tafsir, terutama tafsir kontemporer, berusaha menjembatani kesenjangan ini dengan menafsirkan ayat-ayat Al-Quran dalam konteks zaman sekarang, sehingga ajaran-ajaran Al-Quran tetap relevan.
Studi Kasus: Tafsir Al-Misbah oleh Quraish Shihab
Salah satu karya tafsir kontemporer yang terkenal adalah Tafsir Al-Misbah, yang ditulis oleh Quraish Shihab, seorang ulama dan cendekiawan Muslim Indonesia. Tafsir Al-Misbah dikenal karena pendekatannya yang komprehensif dan mendalam dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Quran.
1. Pendekatan Komprehensif
Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menggunakan pendekatan komprehensif dengan menggabungkan berbagai disiplin ilmu seperti linguistik, sejarah, sosiologi, dan psikologi. Ia juga memanfaatkan referensi dari tafsir-tafsir klasik dan kontemporer untuk memberikan penjelasan yang mendalam dan kaya akan wawasan.
2. Konteks Kontemporer
Salah satu kekuatan Tafsir Al-Misbah adalah kemampuannya untuk mengaitkan ajaran Al-Quran dengan konteks kehidupan modern. Quraish Shihab sering mengangkat isu-isu kontemporer dan menjelaskan bagaimana ajaran Al-Quran dapat diterapkan dalam menghadapi tantangan-tantangan modern. Ini membuat Tafsir Al-Misbah sangat relevan bagi umat Islam saat ini.
3. Bahasa yang Mudah Dipahami
Quraish Shihab menulis Tafsir Al-Misbah dengan bahasa yang mudah dipahami, sehingga tafsir ini dapat diakses oleh berbagai kalangan, baik akademisi maupun masyarakat umum. Pendekatan ini membantu memperluas pemahaman tentang Al-Quran dan menjadikan ilmu tafsir lebih inklusif.
Contoh Ayat dan Penafsiran dalam Tafsir Al-Misbah
Sebagai contoh, mari kita lihat bagaimana Quraish Shihab menafsirkan ayat dalam surah Al-Baqarah [2]: 286:
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya..."