Mohon tunggu...
Yusuf Zaidan
Yusuf Zaidan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Ilmu Sejarah - Universitas Airlangga

We're Gonna win, Whatever it takes

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Clubhouse "Datang Dengan Hebat, Pergi Dengan Cepat"

20 Oktober 2021   14:29 Diperbarui: 18 November 2021   11:24 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

April 2020, pandemi COVID-19 datang bagai peluru yang melesat di tengah keheningan malam. Pandemi ini menyebar dengan luas dan menyebabkan masyarakat melakukan karantina mandiri. Namun, di sela pemberitaan pandemi yang semakin merajalela, muncullah sebuah trend aplikasi Clubhouse yang mulai mencuat di tengah masyarakat.

Banyak orang yang membicarakan aplikasi ini dengan menyebutnya "aplikasi sosial terbaru untuk era new normal". Hal tersebut menarik perhatian saya untuk memahami lebih dalam tentang aplikasi ini.

Clubhouse sendiri merupakan aplikasi obrolan suara yang didirikan oleh Paul Davidson dan Rohan Seth. Aplikasi ini dikembangkan oleh perusahaan software Alpha Exploration Co dan dirilis pada Maret 2020 lalu. Lewat aplikasi Clubhouse, pengguna bisa melakukan streaming audio, melakukan panggilan suara, hingga membuat acara dengan topik khusus yang dikemas mirip seperti podcast. Sederhananya, Clubhouse merupakan platform untuk diskusi virtual dengan topik tertentu yang nantinya dapat disaksikan secara langsung oleh pengguna lainnya.

Awalnya, untuk menggunakan aplikasi ini kita harus menerima undangan. Ini mengingatkan saya layaknya datang di undangan pernikahan. Namun, di perjalanannya aplikasi ini mengalami pembaruan yang membuat seluruh pengguna bisa masuk ke dalam room tanpa melalui undangan.

Perusahaan mengklaim bahwa rata-rata lebih dari 500.000 room dibuat per harinya dan sekitar pertengahan Februari 2021, mereka telah mencapai salah satu tonggak terbesar mereka. Mereka telah mencapai 10 juta pengguna di platform mereka, yang mengesankan untuk aplikasi sosial yang berusia kurang dari satu tahun dan itu hanya tersedia untuk pengguna iphone.

Ada beberapa hal menarik yang saya dapatkan dari fenomena ini

1. Iphone adalah platform terbaik untuk meluncurkan ide aplikasi Anda

2. Orang-orang menyukai eksklusivitas

3. Masyarakat tidak bisa lepas dari FOMO

Pada awal kemunculanya, Eksklusivitas yang tidak bisa dirasakan semua orang dikombinasikan dengan hype yang begitu nyaring di media sosial lain dapat mengarah pada sindrom fear of missing out (FOMO). Setiap pengguna yang baru bergabung hanya memiliki dua jatah invitation untuk diberikan pada orang lain sehingga memang ada batasan dalam jumlah pengguna baru yang bisa diajak bergabung.

Di tengah-tengah lingkaran sosial yang luas, pertanyaannya siapa yang cukup 'beruntung' untuk mendapat invitation tersebut?.

Ditambah aplikasi ini hanya tersedia di iphone saja pada awal kemunculanya. Hal ini tentunya menambah kesan eksklusivitas pada aplikasi ini karena hanya orang-orang "tertentu" saja yang bisa menggunakan aplikasi ini.

Pada akhirnya, bukan aplikasi yang menentukan seseorang bisa bergabung atau tidak, melainkan komunitas yang telah lebih dulu terbentuk sebagai pengguna Clubhouse sendiri.

Bagaimana kondisi Clubhouse Sekarang?

Pada tahun 2021 aplikasi Clubhouse resmi melakukan banyak perombakan pada pembaharuan terbarunya, mereka resmi membuka aplikasi ini untuk pengguna android dan menghapus fitur "invitation" sehingga pengguna dapat bebas memasuki suatu room tanpa perlu mendapat undangan terlebih dahulu. Namun antusiasme pengguna justru semakin menurun. Mengapa ya?

1. Ekslusivitas berkurang

Dibukanya layanan Clubhouse pada platform android, membuat ciri khas utama dari aplikasi ini menghilang yaitu "eksklusivitas". Aplikasi ini berhasil menjadi viral pada awal kemunculanya karena antusiasme para pengguna iphone sukses dalam mempromosikan aplikasi ini ditambah para influencer dan banyak tokoh ternama yang mengikuti trend aplikasi ini dengan membuat room yang membahas topik yang sedang hangat.

2. Masyarakat mulai kembali ke kehidupan normal

Sayangnya, jumlah pengguna aktif harian di Clubhouse turun drastis setelah orang-orang mulai keluar dan kembali ke kehidupan normal mereka. Kita dapat memperhitungkan bahwa bagian penting dari kesuksesan Clubhouse pada awalnya adalah karena kita semua tinggal di rumah.

3. Tersaingi aplikasi lainnya

Clubhouse akhirnya membuka layanan ke Android. Tapi sudah cukup banyak tiruan aplikasi satu ini yang sedang dikembangkan sederet media sosial lainnya. Sebut saja Twitter, Facebook, Spotify, Discord dengan sederet fitur audio dari pembaharuan terbarunya. Hal ini membuat Clubhouse harus bisa bersaing dengan aplikasi yang sudah memiliki pondasi yang kuat sejak lama. Mengingat penyebab Clubhouse bisa menjadi trending salah satunya karena dipakai oleh Elon Musk yang menjadi salah satu orang paling berpengaruh di dunia saat ini sehingga banyak orang yang mengunduh aplikasi Clubhouse dan menjadikannya sebagai salah satu platform sosial jagoan saat itu.

Membangkitkan Clubhouse

Yah, walaupun antusiasme masyarakat terhadap aplikasi ini kian menurun kita harus ingat bahwa aplikasi ini masih digunakan oleh tokoh terkenal lho. Jadi, kamu masih bisa ikut diskusi mereka di aplikasi ini apabila mereka sedang online. Aplikasi ini juga bisa kamu manfaatkan untuk berdiskusi dengan memasuki sebuah room yang membahas tentang topik-topik yang sedang hangat dengan orang lain, sehingga kamu bisa mendapat sudut pandang baru yang dapat menambah pengetahuanmu. Terbaru, Clubhouse meluncurkan fitur Music Mode yang memungkinkan suara tampilan lebih jernih dan bagus.mode baru akan memberikan pengalaman lebih baik pada para pengguna, utamanya para musisi. Sebab, mereka dapat menghasilkan suara lebih baik saat sedang memainkan alat musik atau bernyanyi. Tidak hanya itu, mode ini memungkinkan pengguna memakai peralatan audio profesional, seperti mikrofon USB eksternal atau mixing board, saat menampilkan suara atau musik dalam aplikasi ini.

Sekarang, kamu sudah tertarik lagi dengan Clubhouse belum?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun