Mohon tunggu...
Yusuf Yanuar Y.
Yusuf Yanuar Y. Mohon Tunggu... Lainnya - .

...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Salah Mencinta

27 Oktober 2024   21:42 Diperbarui: 27 Oktober 2024   21:58 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Embun pagi tidak lagi menyejukkan, hati pedih dalam lara cinta
Purnama besar tak lagi membuat jiwa bingar, cinta hambar
Teriknya siang tidak sepanas batin yang cemburu buta, sirna cinta
Waktu memberi kesempatan, Tuhan membukakan kebenaran, melepasnya memberikan kelegaan
Sia-sia mengasinkan lautan, lebih berguna mengampuni pendusta cinta
Di pandangnya baik lelakinya, di belai-belai pujaannya, namun hilang damai di hati
Seolah penuh bahagia, namun batin di siksa cinta buta
Kala Dinda mencari bahagia dari jamahan pria, masa muda sirna seketika
Dinda, sampai kapan cintamu bertahan ? lihat dirimu semakin baikkah bersamanya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun