Bacaan, Efesus 5:17
Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan
Rasul Paulus menuliskan surat ini kepada jemaat Tuhan di Efesus untuk mengingatkan bahwa mereka telah mendapatkan kasih karunia dari Tuhan Yesus Kristus yang telah menyerahkan diri-Nya untuk menjadi kurban yang harum di hadapan Allah untuk penebusan dosa. Oleh karena jemaat Tuhan telah melihat terang Allah di dalam Kristus, maka sebagai orang-orang yang hidup di dalam terang maka jangan sampai mereka masih hidup dalam kebiasaan yang lama yang gelap dan jahat, sebab orang yang menerima kasih karunia Allah namun hidupnya masih dalam perilaku yang jahat maka mereka adalah orang yang bodoh.
Firman Tuhan melarang kita untuk menjadi orang bodoh, dalam KBBI sendiri kata bodoh sama artinya dengan bebal, orang yang bebal-bodoh tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah itulah sebabnya sebagai anak Tuhan jangan lah kita menjadi orang yang bodoh-bebal. Jemaat Tuhan, kebodohan tidak hanya sekedar tentang kualitas intelektual semata, orang yang jenius secara intelektual bisa jadi dia adalah orang yang bodoh, sebab menurut Firman Tuhan orang yang bodoh adalah orang tidak mau menerima kasih karunia Allah dan hidup di dalam anugerah Allah yang telah dinyatakan di dalam Kristus Yesus, Putra-Nya yang tunggal. Apakah kita telah hidup dalam anugerah Tuhan atau saat ini kita masih hidup dalam percabulan, hedonisme, iri hati, kesombongan diri dan perbuatan hawa nafsu lainnya ? saudara, ingatlah umur kita tidak sepanjang yang kita kira, camkan ini baik-baik ! jangan karena saudara muda maka masa muda hanya di pakai untuk pacaran-percabulan, ambisi akan kekayaan, tidak menghormati orangtua, tidak memiliki kasih yang sejati. Jangan menjadi anak muda yang bodoh, mintalah hikmat Roh Kudus, pergunakan waktu yang ada untuk kemuliaan Kristus Yesus, Juruselamat kita. Anak-anak muda jadilah berkat bukan kutuk !
Jemaat yang di kasihi Tuhan, setiap kita telah di tebus Kristus dengan darah-Nya yang mahal, bahkan Kristus mengasihi dan memilih kita sebagai mempelai-Nya bukan karena kita cantik, kaya dan berbudi baik namun persis tepat karena kita buruk rupa, miskin melarat dan bejat maka Dia memilih kita menjadi mempelai-Nya yang telah di kasihi dengan begitu sungguh besarnya. Mari, kita hidup dalam anugerah Allah, jangan meninggalkan Kristus, kekasih kita. Hidup adalah kesempatan untuk kita mengenal, mengasihi dan melayani Tuhan kita, Yesus Kristus. Amin  (Yus)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H