Dalam sesaat genggaman aku rasa dingin jemari Dinda, citra hati gundah
Cemas yang merangkak diantara bening mata Dinda, tabahlah !
Senyum gemulaimu jadi katalis semangat yang menyala-nyala melahap kesesakan, Dinda kuatlah !
Jalanmu tidak gelap, terang cahaya-Nya menyibak kekelaman yang giat memburu, Dinda berserah
Tuhan dengar lirih doamu, dan sukacita bukan datang dari dia melainkan dari Dia, Allah
Aku akan sejenak berhenti menatap Dinda, namun doaku tetap bagimu
Sebelum fajar naik namamu kubawa dalam doa, Dinda..hanya ini kuatku
Tidak ada gulali atau manisan padaku, namun Tuhan yang mencukupkanku
Aku akan sejenak berhenti menatap Dinda, namun kasihku tetap untukmu
Jemarimu dingin Dinda...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H