Mohon tunggu...
Yusuf Yanuar Y.
Yusuf Yanuar Y. Mohon Tunggu... Lainnya - .

...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Dingin Tangan Dinda

5 September 2023   21:48 Diperbarui: 5 September 2023   22:10 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sesaat genggaman aku rasa dingin jemari Dinda, citra hati gundah

Cemas yang merangkak diantara bening mata Dinda, tabahlah !

Senyum gemulaimu jadi katalis semangat yang menyala-nyala melahap kesesakan, Dinda kuatlah !
Jalanmu tidak gelap, terang cahaya-Nya menyibak kekelaman yang giat memburu, Dinda berserah
Tuhan dengar lirih doamu, dan sukacita bukan datang dari dia melainkan dari Dia, Allah
Aku akan sejenak berhenti menatap Dinda, namun doaku tetap bagimu
Sebelum fajar naik namamu kubawa dalam doa, Dinda..hanya ini kuatku
Tidak ada gulali atau manisan padaku, namun Tuhan yang mencukupkanku
Aku akan sejenak berhenti menatap Dinda, namun kasihku tetap untukmu
Jemarimu dingin Dinda...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Puisi | Rindu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun