Mohon tunggu...
Yusuf Yanuar Y.
Yusuf Yanuar Y. Mohon Tunggu... Lainnya - .

...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hati yang Meracau

10 Agustus 2023   22:40 Diperbarui: 10 Agustus 2023   23:06 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pahit hati mengkhamiri Dinda untuk acuh seraya cepat membuang muka


Dinda enggan bersua, jauh-jauh bila perlu, jiwaku membeku pilu


Entah, binar matanya jarang ku tatap, senyum lembutnya hampir sirna pula


Jiwaku membeku sendu, dini hari Dinda terbangun, pun aku rasa denyut jantungmu


Mungkin fatamorgana rindu, kerap bayang lirikan coklatmu melintas saatku pejam mata


Sungguh tentang apa ini semua ? nadi semakin berdebar kala ingatmu Dinda ayu


Pikiranku meracau cinta, ku harap ini sekedar ilusi tanpa makna


Dinda tidak perlu hiraukan aku, melihatmu sukacita pun cukup bagiku


Dini hari doaku bagimu Dinda, sebab kasih adalah kasih, dan kasih melatih dewasa 


Jika nadimu berdebar juga maka entahlah..mari kita cari jawabnya di dalam Dia, Allah kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun