Mohon tunggu...
Yusuf Yanuar Y.
Yusuf Yanuar Y. Mohon Tunggu... Lainnya - .

...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Manisku bersedih

23 Juni 2023   16:05 Diperbarui: 23 Juni 2023   16:15 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa sukacitamu redup manisku? bekas airmata melukis pipimu
Kemana perginya senyuman tulusmu ?apakah menguap sebab terik matahari ?
Di malam hari manisku meratapi impiannya berlalu menjauh jadi abu
Kerja kerasnya runtuh dalam sehari, sudah dinanti-nanti namun tetap tak berarti
Hati tercabik dengan sedih yang terus giat memburu
Manisku yang cantik, kuatku tak seberapa sedang pelukanku hanya ilusi
Demikian aku memandang Dia di Sorga :
Tuhan yang baik, lihatlah manisku yang sedang lesu
Kirimkan malaikat-Mu untuk menemani manisku ini
Penuhkan hatinya dengan sukacita-Mu
Tuhan yang setia, biarlah manisku menaruh harapnya hanya pada-Mu
Kakinya sedang terantuk uji dan jatuh, manisku belum dapat menggapai mimpi
Tuhan yang pengasih peluk dia, dan hapus airmatanya, biarlah Tuhan dengar doaku
Hatiku haru bila manisku terus sedih dalam malam sepi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Puisi | Putri Malu

Baca juga: Puisi | Putri Senja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun