Ceriaku bersembunyi dalam pahit, hatiku di lilit ranting-ranting jeruk purut, perih...
History chat aku gulir, canda tawa disana, lantas tinggal kenang...
Hari-hari lalu aku di sapanya, lambat laun tak lagi dipandangnya, pedih...
Enggan aku kejar pemudaku, sebab aku wanita, sungguh malang...
Dia dengan sahabatku, bercengkerama mesra, hatiku lunglai sedih...
Lidahku kelu mengadu kepada Tuhan, ratapan air mata tiap mengingatnya, doaku lirih...
Ya..Tuhan aku hendak ke rumah-Mu namun mereka di sana, terkoyak hatiku, luka menganga dalam, perih...
Ya..Tuhan segarkan jiwaku dan balut luka hatiku dengan setia-Mu, biar Engkau yang aku pandang
Ya..Tuhan ajar aku kuat mengampuni cinta, sebab kasih tidak cemburu
Ya..Pengharapanku, Allah penghiburku, aku bersyukur telah patah hati...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H