Mohon tunggu...
Yusuf Yanuar Y.
Yusuf Yanuar Y. Mohon Tunggu... Lainnya - .

...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Renungan | Janda Miskin

17 April 2023   10:16 Diperbarui: 23 April 2023   15:04 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bacaan :

Markus 12 : 41-44

Hidup dalam kelimpahan harta benda merupakan keinginan kebanyakan orang, dengan hidup yang demikian maka membuat perjalanan hidup menjadi lebih aman, nyaman, kenyang. Tidak ada yang salah dengan berjerih payah untuk mencukupkan diri, tidak ada yang salah jika saudara saat ini hidup dalam kelimpahan, sebab Tuhan yang penuh rahmat itu memberkati semua orang entah mereka orang percaya atau orang yang tidak beriman. Bukankah kalau seseorang tidak mau bekerja maka janganlah ia makan ! (2 Tesalonika 3:10). Tuhan memperhatikan kehidupan baik orang kaya maupun orang miskin, kemiskinan dan kekurangan terkadang membuat seorang menempatkan dirinya sendiri di dalam tatanan masyarakat yang rendah, ingatlah saudara Tuhan memandang orang miskin dan orang kaya dengan sama, yaitu sama-sama ciptaan yang dikasihi-Nya.

Yang menjadi pembeda adalah bagaimana si miskin dan si kaya ini memandang, menghargai dan mensyukuri kasih Tuhan dalam hidup mereka. Tanda orang yang diberkati Tuhan itu bukan tentang hidupnya berkelimpahan, jika hidupnya kaya raya maka Tuhan memberkatinya, jika hidupnya miskin melarat maka dia orang yang tidak diberkati Tuhan, akan sangat dangkal kasih Allah yang seperti itu, Yesus melihat janda miskin yang memberikan persembahan seduit kepada Allah, dan memuji janda itu sebab janda miskin mempersembahkan seluruh nafkahnya untuk Allah, janda miskin ini tidak kuatir akan apa yang hendak dia makan hari ini olehnya dan juga mungkin anaknya. Janda miskin yang menyerahkan seluruh hidupnya pada pemeliharaan Allah ! Sebab dia tahu bahwa Allah yang dia sembah adalah Allah yang setia dan mencukupkan. Janda miskin yang memiliki hati mengasihi Allah. Saudara tidak perlu memiskinkan diri untuk dapat mengasihi Allah, sebab jaman sekarang ini banyak juga orang yang miskin dan sombong bahkan menghujat Allah karena keadaannya yang miskin. 

Yesus Kristus adalah Putra Allah yang dari Sorga penuh kekayaan Sorga, turun ke dalam dunia dan hidup dalam kemiskinan, untuk memberikan kita teladan bahwa mengasihi Allah adalah menyerahkan seluruh hidup kita untuk kemuliaan Allah. Bersyukur jika saat ini anda hidup berkecukupan berlimpah ataupun jika boleh dikata kaya raya, pakai lah apa yang Tuhan sudah percayakan kepada saudara untuk pekerjaan Tuhan, untuk kemuliaan Allah dan Injil Kristus, Tuhan mengawasi setiap kekayaanmu kemana kekayaanmu itu akan dipergunakan ! Dan jika saudara saat ini dalam kekurangan dan miskin maka pandanglah Tuhan Yesus yang tetap dapat menjadi berkat dalam kemiskinan-Nya dan Tuhan Yesus tetap setia melakukan kehendak Bapa-Nya bahkan setia sampai mati dalam kehinaan salib. Saudara, tetaplah setia dan tangguh di dalam iman percaya saudara kepada Kristus jangan meninggalkan Tuhan dalam kemiskinan saudara. Si kaya dan si miskin hanyalah status sosial dunia, namun sikap hati seorang hamba adalah selalu menyenangkan hati Tuhan, setiap waktu mensyukuri kelimpahan kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus. Si kaya dan si miskin telah menerima kekayaan yang sama yaitu kekayaan kerajaan sorga, dan kebangkitan Kristus dari kematian serta kenaikan-Nya ke sorga telah menjadi kepastian bagi kita untuk mendapatkan kekayaan sorga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun