Mohon tunggu...
Yusuf Yanuar Y.
Yusuf Yanuar Y. Mohon Tunggu... Lainnya - .

...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Wannacry? Aku Linux

17 Mei 2017   02:56 Diperbarui: 17 Mei 2017   04:06 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari ini kita di hebohkan dengan wannacry, virus komputer yang mampu mengunci data pengguna pada sistem operasi Windows, dan menurut berita yang beredar untuk dapat memulihkan datanya, korban dari wannacry di wajibkan memberikan tebusan kepada si empunya virus sebesar 300 dollar AS. Masyarakat di buat panik saat media memberitakan wannacry secara masif. Bahkan rekan saya dalam broadcast message memperingatkan supaya hari Senin kemarin jangan menyalakan komputer, sebelum semua koneksi internet di matikan baik melalui wifi maupun LAN supaya tidak terjangkit wannacry. Kekhawatiran ini disebabkan juga karena sebagian besar orang kita menggunakan Windows sebagai sistem operasi andalan mereka, baik yang legal maupun bajakan. Apakah anda pengguna Windows bajakan ?

Saya pengguna Linux jadi tidak begitu terpengaruh dengan wabah wannacry, karena virus ini efektif menyerang sistem operasi versi Windows. Sudah dua tahun ini saya menggunakan sistem operasi open source dari distro Linux Mint www.linuxmint.com. Sistem operasi Linux saat ini sudah sangat user friendly, seperti pada penggunaan sistem operasi Windows. Menurut saya pribadi untuk sekedar penggunaan office dan multimedia, saya rasa Linux sudah lebih dari cukup. berikut alasan kenapa saya move on dari Windows.

Linux itu open source, Linux merupakan sistem operasi yang legal dan gratis, jadi tinggal unduh dan install, tanpa harus membayar biaya apapun, meskipun beberapa distro menawarkan penyaluran donasi untuk para pengembang pada distro tersebut, namun tanpa membayar donasi pun anda dapat mengunduhnya secara gratis. Lalu keamanan lebih terjamin, karena Linux adalah open source yang dikelola oleh banyak pengembang dan programmer maka apabila ada bug yang ada pada sistem operasi tersebut akan lebih cepat diatasi, jadi lebih kebal terhadap serangan virus, trojan, malware dan kawan-kawannya. Kemudian aplikasinya lengkap, dalam setiap distro Linux sudah terdapat aplikasi semacam office, aplikasi pemutar video/musik, desain grafis, bahkan edit video dan semuanya itu gratis. Sistem operasi Linux tidak memerlukan komputer spesifikasi tinggi, distro Linux yang saya pakai ini dapat di install pada komputer lawas sekelas pentium 3. 

Ada banyak distro Linux yang beredar saat ini, untuk anda yang pemula seperti saya, atau hanya sekedar ingin mencoba sistem operasi Linux sebaiknya anda pilih distro yang berbasis debian, karena menurut saya distro turunan dari debian lebih mudah digunakan, antara lain Ubuntu, Linux Mint (seperti yang saya pakai), Knoppix, BackTrack, Damn Small Linux yang memiliki ukuran file unduh hanya sekitar 50 MB. Dan dari yang saya sebutkan tadi, rekomendasi saya adalah Ubuntu dan Linux Mint.

Jika di rasa masih belum bisa move on dari Windows kesayangan anda, maka bisa di install dual boot pada komputer anda. Jadi ketika ada wabah seperti saat ini, komputer dapat di pindai terlebih dahulu  melalui sistem operasi Linux sebelum masuk ke sistem operasi Windows. Karena lebih baik mencegah dari pada kehilangan data-data berharga anda. "Hari gini masih pakai software bajakan ?"

Yusuf Y.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun