Menanamkan Minat Peserta Didik terhadap Mata Pelajaran PAI di Era Kontemporer Saat Ini

Menanamkan Minat Peserta Didik terhadap Mata Pelajaran PAI di Era Kontemporer Saat Ini

 Pada era kontemporer saat ini, perkembangan yang terjadi pada kondisi sosial masyarakat juga berubah. Tidak hanya dalam bidang teknologi dan informasi saja, mulai dari pola pikir sampai dengan kepribadian seseorang juga dapat berubah. Dalam bidang Pendidikan juga terdapat perubahan yang cukup signifikan, terutama terkait dengan karakter pada peserta didik. Banyak peserta didik yang secara langsung menunjukkan ketidaktertarikan terhadap beberapa struktur yang ada dalam sekolah. 

 Salah satu struktur yang cukup sering tidak disukai oleh peserta didik adalah terkait dengan mata pelajaran. Ada beberapa mata pelajaran yang sering dihindari oleh peserta didik, seperti misalnya, Matematika, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan, dan mata pelajaran lainnya.

 Salah satu mata pelajaran yang sering dihindari oleh peserta didik adalah Pendidikan Agama Islam (PAI). Banyak peserta didik yang menganggap bahwa PAI merupakan mata pelajaran yang membosankan, sehingga mereka enderung tidak terlalu memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru. 

Hal ini tentu cukup mengkhawatirkan sebab PAI merupakan mata pelajaran wajib yang harus ada mulai dari jenjang SD sampai dengan perkuliahan, bahkan sejak di Taman Kanak-Kanak (TK) kita sudah diberi pemebelajaran agama walaupun hanya sedikit. 

Kurangnya minat peserta didik terhadap mata pelajaran PAI di era kontemporer saat ini tentu menjadi PR yang cukup berat untuk para guru. Sebab mereka harus bisa menjelaskan materi pelajaran sekaligus juga menarik minat peserta didik untuk mempelajarinya. Berikut ada beberapa teknik mengajar yang sekiranya bisa dijadikan refrensi para guru untuk menjadi solusi dalam menanamkan minat peserta didik terhadap pembelajaran PAI, diantaranya sebagai berikut:

Teknik Bercerita

Mungkin sebagian dari kita menganggap bahwa bercerita merupakan suatu kegiatan yang membosankan dan dapat menyebabkan kantuk. Akan tetapi, kita tetap dapat melakukannya dengan cara yang menarik. Teknik bercerita yang dilakukan dapat disertai dengan peragaan atau pembawaan yang sekiranya dapat disukai oleh peserta didik. Jika kita membawakan cerita tersebut dengan cara yang menarik, maka akan dapat menarik minat peserta didik untuk mendengarkan dan memahami cerita dan materi yang dijelaskan.

Teknik dengan Alat Peraga

Salah satu alasan kenapa peserta didik tidak mampu menangkap materi adalah karena mereka tidak cukup mampu untuk membayangkan atau mengimajinasikan materi yang dijelaskan oleh guru. Alat peraga dapat dijadikan sebagai solusi alternatif yang dapat membantu peserta didik untuk dapat memahami dan mengerti terkait dengan materi yang dijelaskan.

Teknik Ilustrasi