Hai .. saya Yusuf, disini aku ingin berbagi cerita pengalamanku. Jika diantara kalian ada yang pernah merasakan ataupun lagi berada di posisi yang sama, jangan takut ayo kita berjuang bersama demi masa depan kita.
Awal aku mengenal tekad yang kuat setelah aku lulus SMA dan memilih untuk bekerja, aku janji pada diri sendiri kalo aku kerja hanya untuk satu tahun saja. Karena aku ingin mewujudkan inginku untuk melanjutkan ke bangku perkuliahan.
Sebelum itu aku mendapat tawaran dari sekolah bahwa ada kuota beasiswa di suatu perguruan tinggi. Dengan senangnya aku terima tawaran itu dan aku bawa formulir itu ke orangtuaku, ibu yang pertama kali aku kasih kabar tentang hal ini. Namun waktu itu ibuku memberi tanggapan yang cukup membuatku murung, ibu bilang "kalo mau lanjut sok aja asal hasil keringat sendiri, mamah gak bisa bantu apa apa kalo kamu kuliah disini"Â Perasaanku sedikit kecewa akan hal itu...
Sambil merenung aku mencari lowongan pekerjaan di internet dan aku bikin story lewat media sosialku. Tak kunjung lama yang ada owner WO menghubungi aku untuk kerja di galery nya namun lokasi kerjanya di kota yang cukup jauh yaitu Subang, pikiranku seakan akan langsung memilih untuk mengambil pekerjaan ini.
Aku kasih kabar lagi ke ibu "Bu ini aku ada tawaran kerja dengan tarif gaji (sekian) kira kira gimana" ibu menjawab "terserah kamu aja ibu cuman bisa mendoakan jika itu pilihan kamu, kamu harus siap dengan konsekuensinya" . Aku pun memutuskan untuk menunda beasiswa itu dan besoknya aku berangkat ke Subang di anterin langsung sama ibu dan bapakku, mengingat aku yang notabene anak rumahan, yang kemana mana masih harus dianter ibu.Â
Singkat cerita, aku sampailah di tempat dimana aku akan bekerja. Aku bekerja hanya sebatas beberes nyapu, pel lantai bersih bersih kaca yaa tidak ada bedanya seperti OB. Aku senang tibanya 1 bulan aku bekerja dan mendapatkan upah, dan aku mengingat aku tidak boleh boros dan aku harus rajin menabung buat lanjut ke bangku perkuliahan.
Beresnya satu tahun aku bekerja dan tabunganku cukup buat beli laptop dan daftar kuliah, aku izinlah buat resign namun pas aku izin bos aku memberikan aku tawaran supaya aku kuliah di Subang saja disini ada universitas namanya STAI Riyadhul jannah Subang. Untuk aku secara diri pribadi berfikir bahwa ini kesempatan emas bagiku, orang lain masih nyari kerja aku udah bisa kerja dan melanjutkan sekolah juga.Â
Tak kunjung lama, pendaftaran pun telah dibuka. Dengan senang hati aku ambil tawaran itu dan mulailah daftar di STAI itu, dari situ aku meyakini bahwa "siapa yang bersungguh sungguh pasti bakal berhasil" ternyata itu benar adanya.
Hatiku berbisik "ya Alloh inikah caramu untuk mewujudkan cita-citaku, jika ini memang benar keputusan yang terbaik kuatkan aku untuk menjalaninya". Kabar baik ini juga aku langsung menghubungi ibu di kampung, dengan terharunya ia sambil bilang "kesempatan tidak akan dua kali, ambil saja tawaran itu Alloh pasti akan membatu setiap aktivitasmu".
Dari situ aku benar benar percaya bahwa "usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil". Â "Setiap orang punya rizkinya masing-masing". "Yang bersungguh sungguh pasti akan berhasil".
Segitu dulu diary malm ini ...Â
Dan buat adik adik yang masih berjuang semangat ya ambil keputusan dan siap menerima konsekuensinya, jangan menyerah dengan keadaan, keadaan yang sulit meminta kita untuk tetap kuat bukan untuk menyerah .. Â
Terimakasih!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H