Mohon tunggu...
Yusup Nurohman
Yusup Nurohman Mohon Tunggu... Penulis - We Love Learn Sociology

pengembara angkringan, masih mencari apa yang lebih dari sekadar materi mari bercengkrama di @yusufseo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Koherensi Logika Judul Penelitian Hingga Tujuan Penelitian

14 November 2023   01:04 Diperbarui: 14 November 2023   02:22 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi: dok.pribadi

Penelitian Sosial Kualitatif -- Hai, Sobat Peneliti! Pernah dengar tentang penelitian sosial kualitatif? Kalau kamu penasaran atau sedang mencari info tentang ini, kamu berada di tempat yang tepat. Di artikel ini, aku akan bawa kamu menyelami dunia penelitian sosial kualitatif, sebuah metode penelitian yang unik dan mendalam. Yuk, kita mulai! 

Apa itu Penelitian Sosial Kualitatif?

Penelitian sosial kualitatif itu seperti melukis gambaran sosial dengan kata-kata. Metode ini fokus pada pemahaman mendalam tentang perilaku manusia, pengalaman, dan alasan di baliknya. Dalam penelitian sosial kualitatif, kamu nggak hanya melihat angka atau statistik, tapi juga cerita, persepsi, dan pengalaman orang-orang. 

Mengapa Penelitian Sosial Kualitatif Penting?

Nah, ini dia yang menarik! Penelitian sosial kualitatif penting karena bisa memberikan kita wawasan yang lebih dalam tentang masalah sosial. Misalnya, kamu ingin tahu kenapa anak muda sekarang suka banget dengan media sosial. Dengan metode kualitatif, kamu bisa mendapatkan jawaban yang lebih berwarna dan kompleks daripada sekadar angka.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian sosial kualitatif, ada beberapa cara keren untuk mengumpulkan data. Wawancara mendalam, observasi, dan studi kasus adalah beberapa di antaranya. Kamu bisa berinteraksi langsung dengan subjek penelitianmu untuk mendapatkan data yang autentik dan berharga.

Analisis Data

Setelah data terkumpul, saatnya untuk analisis. Dalam penelitian sosial kualitatif, analisis data lebih ke arah interpretatif. Kamu akan mencoba memahami makna di balik data, bukan hanya menghitung frekuensi atau persentase.

Contoh Penelitian Sosial Kualitatif

Sebagai contoh, misalkan kamu ingin meneliti tentang pengalaman kerja perempuan di industri teknologi. Dengan pendekatan kualitatif, kamu bisa mendalami cerita mereka, tantangan yang dihadapi, dan bagaimana mereka mengatasinya. Ini akan memberikan perspektif yang lebih kaya daripada sekadar angka.

Tantangan

Tapi, penelitian sosial kualitatif juga punya tantangannya, lho. Misalnya, subjektivitas peneliti dan keterbatasan dalam generalisasi hasil. Tapi, ini juga yang membuat penelitian kualitatif menarik, karena kamu benar-benar terjun ke dalam kompleksitas kehidupan sosial.

Tips Sukses

Untuk sukses dalam penelitian sosial kualitatif, kamu perlu keterampilan mendengarkan yang baik, empati, dan kemampuan analisis yang tajam. Juga, penting untuk tetap objektif dan terbuka terhadap berbagai perspektif.

Praktik Penelitian Kualitatif

Untuk materi yang lebih lengkap kamu dapat akses di https://pintarsosiologi.com/penelitian-sosial-kualitatif/

Marilah kita praktik secara langsung bagaimana caranya kamu parktik penelitian sosial kualitatif. Prinsip menulis memenuhi salah satu dari CCTE, apa Hayo langsung saja gaskeun!

1. Menemukan Topik

Memiliki dimensi "CHANGE" : Menunjukkan adanya aspek perubahan, transformasi, atau kemajuan suatu fenomena.

Memiliki aspek "CONTROVERCY" : Menunjukkan adanya perbedaan paham-interpretasi, konflik, kontroversi, kontestasi

Memiliki sifat "TREND" : Menunjukkan statistik adanya peningkatan atau penurunan.

Memiliki sifat "EMERGENCY" : Ada sesuatu yang krusial yang mungkin hanya terjadi saat ini.

2. Modal Menulis

Judul : Objek formal + Objek Material + Konteks (Keterangan ruang; waktu; kondisi)

Desakralisasi + Agama + Era New Media

"Desakralisasi Praktik Keagamaan dalam Masyarakat di Era New Media"

Keywords: (3 kata dari judul)

Desakralisasi, Agama, Era New Media

Bukti (WUJUD dari adanya "desakralisasi"):

[Bukti berlakunya atau terjadinya "OBJEK FORMAL"]

a. Kontestasi ajaran agama (negasi): agama tidak bersifat absolut, tidak lagi diterima tapi diperbincangkan atau diperdebatkan

b. Deligitimasi tokoh agama: Ikatan pemimpin-umat (guru/kyai dengan murid) berubah sejalan dengan kecenderungan deotorisasi tokoh agama

c. Dislokasi tempat ibadah (virtuality): ritual agama bersifat individual.

3. Latar Belakang

Apa itu Latar Belakang Penelitian?

  • Deskripsi tentang problem akademik
  • Ruang tempat kita mempertemukan kajian kita dengan isu yang lebih global
  • Menemukan signifikansi dengan penelitian terdahulu, agar kita menjadi bagian yang berkontribusi bagi perbincangan akademik.

Model Kepenulisan Latar Belakang

Jurnal

FAKTA SOSIAL: Apa yang terjadi pada masyarakat saat ini

FAKTA LITERATURE: Apa yang sudah dan apa yang belum diketahui dari studi terdahulu. Memetakan kecenderungan-kecenderungan dari studi yang ada

TUJUAN TULISAN: Apa yang khusus, yang membedakan dengan tulisan lain

ARGUMEN: Jawaban sementara dari pertanyaan, sesuatu yang diuji dalam artikel.

Skripsi

  • Deskripsi tema umum
  • Masuk ke tema spesifik
  • Problem akademik dari tema spesifik
  • Yang unik dan menarik dari problem akademik
  • Urgensitas tema spesifik (mengapa urgen dan penting diteliti)

*Latar belakang skripsi berbentuk piramida terbalik, dari yang umum ke khusus.

Rumusan masalah

Bagaimana Rumusan Masalah Ditulis?

  • Lahir dari problem akademik, memuat pertanyaan spesifik
  • Membimbing peneliti tentang apa yang harus diteliti
  • Menentukan apa yang ingin dicapai melalui penelitian tersebut
  • Menentukan batasan penelitian, seperti waktu, tempat, populasi sampel, variabel, metode, dll.
  • Contoh pola pertanyaan:
  1. Deskriptif : Bentuk, proses struktur, sistem perubahan, ketentuan
  2. Kritis: Faktor, alasan, motif, dampak
  3. Transformatif: Nilai, folosofi misi, mode frame

Tujuan Penelitian

  • Tujuan penelitian menentukan bagaimana nantinya kita akan menjawab dan mendisplay data
  • Hindari menggunakan kata "ingin mengetahui", dan coba mencari kata lain, "mendeskripsikan, memetakan, menyingkap, menelaah, mengkritik, mengukur, melengkapi"
  • Tujuan penelitian tidak harus berisi satu kalimat saja, bisa dijelaskan dalam satu paragraf.

Demikian Artikel mengenai materi penelitian sosial kualitatif, semoga membantu kamu dalam belajar ya, bye bye!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun