Mohon tunggu...
Yusup Nurohman
Yusup Nurohman Mohon Tunggu... Penulis - We Love Learn Sociology

pengembara angkringan, masih mencari apa yang lebih dari sekadar materi mari bercengkrama di @yusufseo

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi-puisi Ucup: Tuk yang Tak Bisa Dikecup

13 Desember 2020   18:30 Diperbarui: 13 Desember 2020   21:42 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Leslie Allen | Tutt'Art

Perempuan Yang Tak Bisa Dieja

saatnya mengakhiri luka dan segala rasa

padamu perempuan yang tak bisa dieja

setelah semua perjuangan

setelah semua penantian

kini hadirku hanyalah kesepian

cemasku hanya satu

bahwa semakin aku sering melihatmu

semakin aku bunuh rasaku

kembali mati

takkan hidup

karena bayangmu kembali mengisi

untuk perempuan yang tak bisa dieja

rona matamu, indah senyumanmu dan lentik jari-jemarimu

simpanlah untuk orang yang mendapatkanmu

memasangkan cincin di jemarimu

bersanding denganmu

dan menua bersamamu

i love you

cup.1 ramadhan 18

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun