Mohon tunggu...
yusuf mahdi
yusuf mahdi Mohon Tunggu... -

YUSUF MAHDI Dilahirkan di Bondowoso, pada 14 Desember 1993, Yusuf Mahdi, biasa di panggil Yusuf. Saat ini Yusuf masih menjalani studi di Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra (STFI Sadra) Prodi Filsafat Agama, lulusan dari SDN Taman 02 (Bondowoso, Jawa Timur), SMP N 01 (Bondowoso, Jawa Timur), dan SMK Informatika (Jember, Jawa Timur) memiliki hobi membaca, menulis, mendengarkan music, dan olahraga. Motto Hidup: "Shalawat" dan "Sapere Aude".

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

[Review Film] Korosensei

29 Desember 2015   12:01 Diperbarui: 29 Desember 2015   15:51 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Film “Assasination Classroom”  atau judul aslinya Ansatsu Kyioushitsu adalah merupakan film animasi petualangan yang dirilis pada tanggal 14 Oktober 2015. Sebuah film action yang didaptasi dari manga berjudul sama karya Yusei Matsui. Film ini disutradarai oleh Eichiro Hasumi, yang sebelumnya mengarahkan franchise film “Umizaru”.

Assasination Classroom, mengikuti sosok makhluk misterius, bisa dibilang alien yang menyerupai gurita dengan warna kuning dengan kepala bulat layaknya emoticon lucu unyu-unyu dalam jejaring sosial. Dikisahkan bahwa makhluk misterius itu sudah menghancurkan 70 persen dari bulan dan mereka menetapkan bumi sebagai target selanjutnya. Suatu ketika, salah satu makhluk itu tiba di bumi. Makhluk misterius itu datang untuk menjadi wali kelas dari kelas 3E, kelas yang dihuni oleh siswa-siswi nakal termasuk Nagisha Shiota (Ryosuke Yamada) salah satu murid kelas 3E dengan kemampuan naluri seorang pembunuh alami.

Para siswa memanggil makhluk itu dengan sebutan “Korosensei”. Sebelumnya para siswa sudah ditugaskan oleh pemerintah untuk membunuhnya. Pemerintah menawarkan hadiah besar untuk siapapun yang berhasil membunuhnya. Para siswa awal bingung dengan situasi tersebut, namun mereka tetap bersedia untuk membunuh guru Koro. Ketika guru Koro masuk ke dalam kelas mereka, para siswa kemudian memulai misi mereka untuk membunuhnya. Tapi sayang usaha mereka belum berhasil sebab guru Koro memiliki kekuatan super.

Tanpa diduga, Korosensei malah berhasil merebut hati para muridnya dan menimbulkan dilematis diantara murid, harus membunuh dan mempertahankan wali kelasnya tersebut?.

Yah, mungkin sebagian para anime lover atau penikmat film anime memandang film ini hanya bersifat fantasi dan lucu. Akan tetapi sebenarnya film ini mengandung pesan hikmah di dalamnya. Film ini memang secara tersurat menghadirkan film yang lucu dan menggemaskan. Di sisi lain film ini tersirat bagaimana mengajarkan metode dalam mendidik murid.

Korosensei dalam film tersebut mencerminkan seorang guru yang mempunyai misi untuk mengubah karakter, bahkan bagaimana caranya agar para murid kelas 3E dapat lulus dengan nilai terbaik dan memuaskan. Akan tetapi metode yang digunakan dalam pembelajarannya tergolong unik dan kreatif. Mengapa demikian? Karena Guru Koro mengajarkan bahwa kita ini sebenarnya seorang pembunuh yang mampu mengalahkan sifat malas dan kegagalan. Kau harus membunuhnya dengan kerja keras dan giat belajar.

Dimulai dengan metodenya menampilkan kemampuan alami setiap murid dengan berbagai jenis kecenderungan dan minatnya, ada yang jago biologi, fisika, olahraga bahkan saintifik-ilmiah. Setiap murid diarahkan untuk memilih apa yang menjadi minatnya dalam belajar dengan metode yang ia sukai, bukan metode otoriter dan memaksa.

Metode kedua mengubah egoisitas murid menjadi toleran dan mampu bekerja sama dengan teman lainnya. Metode ketiga metode terakhir yang diajarkan yaitu cara belajar yang menyenangkan dengan mensinergiskan antara hobi dan materi pembelajaran di sekolah. Contohnya sinergis antara hobi mendengarkan musik sambil membaca atau mengerjakan soal-soal bahasa inggris. Dan lain-lain. Guru Koro pula membebaskan muridnya dalam berkreasi-kreatif.

Nah, kreatifitas inilah yang sebenarnya dibutuhkan dalam  pengembangan murid, bukan malah membunuh kreatifitas murid dengan menekan mereka menjadi apa yang diinginkan pengajar.

Ternyata dengan menerapkan ketiga metode tersebut Guru Koro berhasil mengubah muridnya yang nakal menjadi rajin dan pandai sehingga mereka akhirnya lulus dengan nilai yang memuaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun