Mohon tunggu...
Yusuf Mustofa
Yusuf Mustofa Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Ayah dari Arin dan Arkan\r\nSuami dari Heni\r\nGuru dari murid-murid SMP\r\nTrainner Out bound\r\ndan bercita-cita mendirikan sekolah di pekarangan rumahnya sendiri..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tips Sebelum Melaksanakan Out Bound

30 Maret 2013   23:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:58 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Out Bound dewasa ini lebih dikenal sebagai kumpulan permainan yang disusun berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan dilakukan di luar ruangan. Pemainnya adalah orang-orang yang membutuhkan pencerahan dalam bidang leadership, management skill, atau sekedar refreshing di sela kesibukan kerja yang padat. Dalam out bound harus ada pemandu atau instruktur yang bertugas menunjukkan peraturan permainan dan menyampaikan "hikmah" dari permainan tersebut dan pemain yang bertugas menemukan dan mengaplikasikan hikmah permainannya di dunia nyata.

Out bound sekarang lebih variatif. Kadang-kadang membedakan antara out bound yang "serius", artinya mengandung tujuan tertentu yang harus dicapai dengan out bound yang sekedar hiburan untuk bersenang-senang. Tentu hal ini membuat calon konsumen harus benar-benar menentukan tujuan diadakannya kegiatan out bound tersebut. Berikut tips sebelum melaksanakan kegiatan out bound yang sebaiknya Anda pertimbangkan :

1. Tentukan tujuan kegiatan. Sebaiknya Anda membuat daftar tujuan yang ingin dicapai. Evaluasi kinerja karyawan, analisa masalah, solusi yang dibutuhkan semuanya ditulis dalam lembaran kertas. Lebih baik lagi bila Anda mengadakan survei kebutuhan dari seluruh calon peserta out bound. Libatkan penyelenggara outbound agar membantu mendeskripsikan tujuan Anda dalam lembar self assessment. Penyelanggara ini sebaiknya diberi tahu dahulu bahwa ini baru sekedar sharing menentukan tujuan, belum sebagai tanda kontrak sehingga jika Anda merasa ada ketidakcocokan bisa memilih penyelenggara lain (biasa disebut EO, Event Organizer)

2. Mintalah EO agar menyusun skenario sekaligus permainan yang akan dilaksanakan. Penjelasan EO mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan harus Anda cerna baik-baik agar kedua pihak sepakat dan menyetujui hasil akhirnya. Anda juga bisa mengajukan pertimbangan untuk membantu EO menentukan langkah-langkahnya per tahapan kegiatan.

3. Buatlah perjanjian hitam di atas putih dengan EO berkenaan dengan resiko, pembayaran dan garansi bila ada.

4. Pastikan bahwa seluruh kegiatan harus menganut asas Safety First, artinya kalau tidak aman buat apa dilakukan. Toh bagaimanapun karyawan adalah sumber daya yang besar artinya bagi Anda dibanding permainan yang harus dilakukan.

5. Ajaklah seluruh calon peserta out bound untuk mempersiapkan diri menerima hal baru demi perbaikan kinerja sehingga mereka sudah siap menerima "perubahan".

6. Disiplinkan diri Anda dalam kegiatan out bound. Artinya jika Anda menghendaki perubahan team maka Anda sendiri harus menjadi contoh perubahan itu terlebih dahulu.

7. Pilihlan EO yang punya nama dengan harga miring. Artinya kalau EO itu terkenal maka kinerjanya akan lebih maksimal sebab mereka mempertaruhkan karir. Harga miring bisa diperoleh dengan cara memecah bagian-bagian kegiatan menjadi terpisah. Misalnya bila kegiatan di luar kota, maka untuk penginapan, makan, serta transportasi bisa dipilih yang lebih murah. Meskipun  EO menawarkan satu paket artinya dari berangkat sampai pulang konsumen terima beres, namun masih menjadi hak konsumen untuk melakukan penawaran. Tanyakan rincian biayanya, pilihlah yang kira-kira bisa dipegang sendiri dan lebih murah lalu diskusikan dengan EO. Jika mereka menolak, pertimbangkanlah alasannya apakah karena makanan dan minuman terbut masuk dalam program permainan atau tidak. Pada dasarnya kita membutuhkan EO hanya untuk memandu permainan, bukan sebagai pelayan restoran.

Sebenarnya tidak ada ukuran untuk menilai apakah sebuah kegiatan out bound yang telah dilaksanakan dianggap berhasil atau gagal. Penyebabnya, seringkali peserta out bound yang telah siap melakukan perubahan itu mendapati permainan yang tidak sesuai dengan persepsi awal mereka. Atau value yang telah diperoleh peserta tiba-tiba menguap ketika sudah kembali ke tempat kerja masing-masing karena para pemimpin kantor yang tidak siap berubah dan masih menggunakan budaya lama. Dengan demikian, menilai EO dengan ukuran keberhasilan out bound jelas sulit sekali dilakukan. Selama ini EO dinilai berhasil jika kegiatan aman, lancar, fasilitas lengkap, pelayanan memuaskan.

Out bound memang menyenangkan selain manfaat yang diperolehpun sangat banyak. Namun perlu Anda tahu bahwa tidak semua orang menyukai pengembangan diri dengan jalan out bound. Mungkin karena idealisme, agama, dan pengalaman hidup yang tidak mengenakkan membuat sebagian orang enggan terlibat aktif dalam permainan out bound. Jika ini terjadi maka sebenarnya tidak hanya perusahaan yang rugi telah mengeluarkan banyak biaya, namun juga rekan se team akan merasakan aura perubahan yang ternoda. Maka sebaiknya sebelum mengadakan out bound, tawarkanlah terlebih dahulu kepada semua peserta apakah bisa menerima dan sanggup melakukan kegiatan atau tidak. Jika ada satu orang saja yang menolak, sebaiknya Anda berpikir ulang sebelum kehilangan banyak uang. Toh pengembangan diri tidak hanya di out bound, namun masih banyak cara lain yang bisa ditempuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun