Jika kita mau mencerna lagi, sesungguhnya kehidupan di dunia ini tiada yang abadi. Semua yang bernyawa pasti akan binasa tidak peduli siapa dia. Lalu kenapakah masih ada manusia-manusia yang sombong, menyombongkan dirinya seolah-olah dia tidak akan pernah mati. Dan tanyakan lah pada pemimpin yang sombong itu kemana dirinya besok ketika ajal menjemput. Apakah dia bisa lari dan bersembenyi dari datangnya sebuah keputusan itu yang tak ada satupun makhluk hidup bisa menolaknya.
Ketika kematian telah datang, maka siapapun tak bisa menolak, ajal sudah didepan mata. Tak peduli sekeras apapun tangisan kita, tak peduli seberapa banyak air mata kita. tatkala nyawa sudah diujung tandu maka segalanya tak ada gunanya, harta, pangkat, tahta, semua tak bisa menolong kita sekalipun.
Apakah kita masih berani untuk melakukan dosa setelah peringatan itu telah datang, apakah kita masih ingin melakukan maksiat setelah Allah memberikan peringatan kepada kita dari umat-umat terdahulu,. Perhatikanlah firman Allah SWT dalam surat Al-fajr ayat 6-14:
“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Aad? (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi. yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain, dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah. dan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak), yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu, karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab, sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.” (QS. Al-Fajr: 6-14).
Lihat bagaimana Allah mengadzab kaum ‘aad, kaum tsamud dan fir’aun sekalipun yang mengaku dirinya Tuhan. Mereka diberi adzab tanpa ampunan sedikitpun. Sekuat apapun kita, sekaya apapun kita, sebanyak apapun tentara yang dimiliki, kita tidak akan pernah sanggup dan mampu lari dari murka Allah.
Perhatikanlah, ini adalah sebuah peringatan yang nyata untuk kita, apalah daya diri yang lemah ini yang tiada apa-apanya dibandingkan dengan kuasa-Nya. Semua orang pasti akan mengalami mati, semua makhluk yang bernyawa semua pasti mati dan mereka akan kembali kepada Rabb-Nya. Dan akan dimintai pertanggung jawaban atas segala perbuatannya ketika di dunia.
Kematian tidak mengenal sesiapa, orang yang paling mulia pun akan mati. Para nabi-nabi Allah dan para Rasul-Rasul Allah, mereka adalah orang-orang yang mulia, namun lihat tatkala kematian itu sudah datang, mereka pun akan mati. Tak ada manusia yang hidup kekal didunia ini. Kita hanya manusia biasa yang tidak ada apa-apanya di dunia ini. Masih pantaskah kita untuk berbuat sombong. Na’udzubillahi mindzalik.. wallahu’alam bishawab.
______________
Salam, Penulis pemula,-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H