Memasuki era modern, Jalan Kembang Jepun mengalami berbagai upaya revitalisasi untuk menjaga warisan sejarah dan budayanya. Pada awal 2000-an, pemerintah kota Surabaya meluncurkan program revitalisasi yang dikenal dengan nama "Kya-Kya Kembang Jepun". Program ini bertujuan untuk menghidupkan kembali kawasan ini sebagai pusat wisata budaya dan kuliner.
Dalam rangka program revitalisasi, berbagai bangunan bersejarah di sepanjang Jalan Kembang Jepun direnovasi dan dipelihara dengan baik. Kawasan ini juga ditata ulang dengan penambahan fasilitas modern seperti lampu jalan yang artistik, trotoar yang nyaman, serta area parkir yang memadai. Selain itu, berbagai festival budaya, pameran seni, dan acara komunitas sering diadakan di sini, menarik banyak wisatawan lokal dan internasional.
Peran Budaya dan Ekonomi Jalan Kembang Jepun
Jalan Kembang Jepun memiliki peran penting dalam kehidupan budaya dan ekonomi kota Surabaya. Kawasan ini tidak hanya menjadi pusat perdagangan, tetapi juga pusat kebudayaan di mana berbagai komunitas etnis dan budaya hidup berdampingan. Kehadiran komunitas Tionghoa, Arab, India, dan Eropa menciptakan keragaman budaya yang sangat kaya di kawasan ini.
Dalam konteks ekonomi, Jalan Kembang Jepun tetap menjadi salah satu pusat perdagangan utama di Surabaya. Berbagai toko, pasar, dan pusat perbelanjaan yang ada di sini menyediakan berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Aktivitas ekonomi yang sibuk di kawasan ini memberikan kontribusi besar bagi perekonomian kota Surabaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H