Tidak hanya para pemimpin politik dalam beberapa kasus mencuri uang milik negara sendiri, kepada orang-orang mereka sendiri, tetapi mereka dapat membuat pilihan kebijakan berdasarkan bagaimana mereka bisa mendapatkan keuntungan sendiri, merampas hak negara mereka untuk pemerintahan yang baik dan pintar dalam pengambilan keputusan dari para pemimpinnya. Hasilnya? Dapat pemerintahan yang buruk, suap, penghindaran pajak dan pencurian dari masa depan publik demi hadiah yang lebih mewah untuk beberapa para koruptor. Lalu ada teman-temannya yang berkuasa, orang-orang yang menjadi kaya secara misterius. Kekayaan mereka bukan hanya bukti kemurahan hati para penguasa. Tidak, otokrat memperkaya orang di sekitar mereka untuk melindungi kekuasaan mereka, untuk membeli persetujuan, untuk membungkam keluhan. Kadang-kadang kritikus masuk penjara, kadang-kadang aktivis menghilang scara msterius. Apapun itu, tujuannya adalah untuk membungkam mereka.
 Pada akhirnya, korupsi merongrong pemerintahan dan membentengi secara baik kediktatoran. Apakah mengherankan bahwa Panama Papers mengungkapkan dugaan perusahaan offshore rahasia terkait dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad , serta mantan diktator Libya Moammar Gadhafi dan tergulingnya Presiden Mesir, Hosni Mubarak ?
 Mereka telah menggulingkan pemerintahan. Jangan biarkan orang lain mengatakan ini apa-apa selain masalah yang sangat besar. Tetaplah melihat apapun itu, smua yg salah bakalan terungkap entah didunia ataupun akhirat. Smoga saja pihak yg berweang segera membuka lebih dalam kasus ini, mari kita serahkan kpada mreka yg punya kuasa.
Salam hangat, 8 april 2016 *Ikhysf*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H