Saya males karena merasa, "Ahk, gampang nanti juga jadi. Mudah itu, toh tak dikejar deadline. Â Sampai akhirnya tak terasa waktu lewat berbilang bulan.
Saya sibuk. Merasa tak sempat menulis karena kesibukan lain. Tapi kalau dipikir-pikir tidak semua kesibukan yang terjadi ada faedahnya. Pikir-pikir mending menulis, wujud dan hasilnya ada. Bodoh, kan?
Saya lupa pada keluruhan niat saya, "Setidaknya saya menulis". Padahal ada kegembiraan di sana. Saya bisa bermain sesuka hati dengan kata dan data. Kadang serius, kadang tersenyum dan ketawa. Kadang juga terbawa emosi sedih. Tapi bungkusnya tetap kegembiraan berkarya.
Duh, pokoknya jangan kelamaan tak menulis. Nanti bisa telihat bego sendiri. Kayak saya saat ini. Yang akhirnya cuma bisa memulai dengan tulisan seperti ini.
Salam bangga dan salut untuk para penulis yang istiqomah. Ciao!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H