Sah-sah saja orang lebih memegang Argentina menang dibanding Kroasia di Semi Final Piala Dunia 2022 Qatar, jika membandingkan prestasi keduanya di FIFA World Cup.
Tapi yang namanya bola bukan kotak seperti dadu. Nasib menang kalah sangat tipis. Sekali lempar, dadu seketika bisa menentukan nasib orang.
Bola bulat bundar harus ditendang kesana-kemari dulu. Nasib ditentukan dalam 90 menit. Plus 30 menit babak perpanjangan waktu dan adu pinalti kalau draw di babak Semi Final.
Argentina kalau nanti mau menang lawan Kroasia, jangan kepedean seperti saat kalah lawan Arab Saudi. Dan juga jangan pongah dan lebay mengejek seperti saat menang adu pinalti lawan Belanda. Biasa aja.
Kroasia itu tim yang cool. Keren. Tim yang sangat menikmati jalannya pertandingan setiap kali berlaga.
Buat Kroasia antara kemenangan dan kekalahan seolah sebuah keniscayaan perjuangan dalam kehidupan. Selama serangan dan pertahanan sudah maksimal dilakukan apapun hasilnya harus ditelan.
Mengahadapi Kroasia, Rabu nanti, Argentina jangan membawa dendam kekalahannya di Rusia. Sebab orang dendam itu katanya tak ada bagus-bagusnya. Malah bisa menjadi pukulan balik karena diliputi emosi negatif.
"Saya telah belajar bahwa dari perang yang dipicu oleh balas dendam, tidak ada yang bisa lahir, kecuali kesedihan," kata Shinobu Ohtaka, seorang artis komik manga Jepang.
Argentina perlu main sebagaimana karakter permainannya selama ini. Permainan yang indah, terstruktur antara serangan dan pertahanannya.
Sehingga kekalahan yang terjadi sebelumnya terbayar oleh kemenangan lewat cara bermain khas Tim Tanggo yang digdaya.
Bukan meraih kemenangan lewat jalan dendam kesumat karena pernah kalah dan mentang-mentang tim unggulan yang selalu dibela akan menang.***