Adalah sifat manusia ingin selalu untung. Manusia mana yang bawaannya mau rugi? Sepertinya hampir tak ada.
Karena ingin selalu untung, manusia mencari peruntungan. Diantaranya lewat bisnis investasi.
Pernah dengar istilah "Cuan Kaum Rebahan", kan? Nah, merekalah pribadi-pribadi yang katanya sambil tengkurep, celentang, dan senderan megang HP lalu sesekali melototin laptop-nya di kamar atau di cafe, bisa nyari duit.
Dalam sebuah kesempatan kawan saya yang aktif sebagai penggiat di komunitas blockchain dan cryptocurrency malah berkelakar, "Kita sebut juga mereka adalah Para Pencari Cuan." Sadis. Saya ketawa. Teringat sinetron dengan judul Para Pencari Tuhan besutan aktor Deddy Mizwar.
Cuan artinya untung. Itu sebuah kata dalam bahasa Tiongkok - Hokkian. Istilah yang memang lengket dalam urusan cara mencari dan menghasilkan keuntungan uang.
Seorang trader atau investor yang berhasil meraih capital gain dari modal investasinya itu disebut cuan. Istilah cuan makin sering dipakai ketika cryptocurrency atau cryptoasset marak dan boleh diperdagangkan di Indonesia oleh Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi).
Banyak literatur yang mengedukasi bagaimana bisa cuan di ranah bisnis investasi. Baik di bursa saham, forex dan cryptocurrency. Termasuk cuan di bisnis investasi sektor lainnya.
Penulis tak sedang membahas "how to cuan". Banyak yang lebih ahli dan paham. Kalau maksain nanti dibilang sok tau. Lebih baik penulis bercerita tentang Para Pencari Cuan yang penulis kenal dan amati karena kebetulan penulis bergabung di komunitas telegram mereka. Khususnya telegram penggiat teknologi blockchain dan cryptocurrency.
Selain itu, beberapa kawan penulis kebetulan adalah pemain saham dan trader forex. Sehingga sedikit banya karakter dan tipikal jiwa investor mereka agak penulis pahami.
Para Pencari Cuan di ranah cryptocurrency dan cryptoaset rata-rata anak muda. Generasi yang ketika mereka lahir HP sudah ada. Dimana urusan koneksi, interaksi dan transaksi sudah diatur internet dan digitalsasi sejak mereka remaja.
Jika ada yang sudah berusia, biasanya mereka profesional, pengusaha, akademisi dan orang tua yang masih mau belajar dan butuh cuan untuk rencana dan pengembangan hidupnya yang lain.