Mohon tunggu...
Yusuf Hidayatulloh
Yusuf Hidayatulloh Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pakar Digital Marketing Indonesia

Yusuf Hidayatulloh adalah Pakar Digital Marketing Terbaik dan Terpercaya sejak 2008 di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pemasaran Digital vs. Pemasaran Tradisional: Apa Bedanya?

31 Juli 2024   13:57 Diperbarui: 31 Juli 2024   14:00 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

8. Fleksibilitas dan Responsivitas

8.1. Pemasaran Digital

Pemasaran digital menawarkan fleksibilitas dan responsivitas yang tinggi. Kampanye dapat disesuaikan dan diubah dengan cepat berdasarkan hasil analisis dan umpan balik dari audiens. Jika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana, perusahaan dapat segera menyesuaikan strategi mereka untuk mencapai hasil yang lebih baik.

8.2. Pemasaran Tradisional

Pemasaran tradisional cenderung kurang fleksibel dan responsif. Perubahan dalam iklan cetak atau media massal memerlukan waktu dan biaya tambahan, dan mungkin tidak dapat disesuaikan dengan cepat untuk merespons perubahan tren atau umpan balik audiens.

9. Dampak Jangka Panjang

9.1. Pemasaran Digital

Pemasaran digital sering kali dapat memberikan dampak jangka panjang melalui pembentukan brand online yang kuat, basis pengikut yang setia, dan posisi yang baik di mesin pencari. Konten berkualitas dan strategi SEO yang baik dapat membantu brand mempertahankan visibilitas dan relevansi dalam waktu yang lama.

9.2. Pemasaran Tradisional

Pemasaran tradisional juga dapat memiliki dampak jangka panjang, terutama jika melibatkan kampanye yang sangat kreatif atau memorable. Iklan yang terkenal atau iklan luar ruang yang menonjol dapat meninggalkan kesan yang bertahan lama di benak audiens.

10. Kombinasi Pemasaran Digital dan Tradisional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun