Mohon tunggu...
Yusuf Harfi
Yusuf Harfi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

In few words, we change the world

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Literasi Media: Diam Bukanlah Pilihan

6 April 2015   20:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:27 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kembali berbicara dalam konteks literasi media, kita memang dihadapkan pada raksasa media dengan kekuatan modalnya yang begitu besar. Di satu sisi kita dihadapkan pada keprihatinan akan kondisi masyarakat Indonesia yang tidak memiliki kesadaran media yang baik, namun di sisi lain kita harus berhadapan dengan raksasa-raksasa media. Namun jangan pernah lupa akan satu hal, memilih diam itu berarti mengabaikan, mengabaikan akan menjadi pembiaran, pembiaran cenderung membenarkan.

Hak untuk mendapatkan informasi yang baik, berkualitas, dan tidak menyalahi peraturan perundangan merupakan hak tiap orang. Diawali dari sendiri, tentunya sinergi seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dan tentunya media massa sangat diperlukan untuk mewujudkan nilai-nilai demokrasi informasi yang kita semua harapkan. Diam memang bukanlah pilihan. (yh)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun