Mohon tunggu...
Yusuf hanif Fauzi
Yusuf hanif Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul obat

Badminton

Selanjutnya

Tutup

Horor

Kosan Angker di Jogja

7 Maret 2024   22:00 Diperbarui: 7 Maret 2024   22:02 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Jam 20.00 mas mukti pamit dan sekali lagi menanyakan apakah yakin aku akan tinggal disini selama berkerja di jogja, aku mengangguk, dengan rasa yang campur aduk ada senang karna akhirnya dapat tempat tinggal ada sedikit takut was-was dan parno dengan suasana yang ada. Mas mukti pergi bersamaan dengan adzan isya berkumandang aku memutuskan untuk ke mushola karna memang dekat paling 100m, selain itu aku ingin berbaur dengan warga sekitar.

Ditengah perjalanan aku bertemu dengan bapak bapak, yang sama akan ke mushola mulailah aku berbasa basi, lantas bapak itu bertanya "kamu tinggal dimana, kayaknya baru pernah lihat.? ". " Ia pak dikosan pak Broto" Pungkasku. Selah aku menjawab, bapak tersebut raut mukanya berubah dilanjut " Oh ati ati ya mas.". Aku jadi bertanya tanya ada apa ini. 

Kami melaksanakan sholat ternyata bapak yang bareng adalah imam mushola, setelah wirid kami dudu dengan jamaah yang lain semua orang disitu memberi nasehat yang sama, tetapi ketika ditanya kenapa tak ada satu pun yang memberi jawaban, jadilah aku semakin parno membayangkan hal hal negatif. Jamah bubar aku masuk kamar dengan banyak spekulasi diotak apakah kosan ini banyak hantunya, atau pemiliknya penjahat atau bahkan kosan ini kosan berdarah. 

Teror dimulai aku tak bisa tidur hingga pagi menjelang, padahal aku seorang yang muka bantal, disamping pikiranku yang kalut ada beberapa hal yang awalnya ku anggap sebagai hal wajar tapi setelah lambat laun aku baru sadar bahwa itu, hal yang tak masuk akal. Karna aku tak bisa tidur sekitar jam 23.00 aku masih terjaga aku mendengar dengan jelas ada Langkah kaki masuk ke kamar no. 1 setelahnya keluar lalu terdengar suara gebyuran air dikamar mandi, disela sela itu ada suara benda jatuh di atap yang diikuti suara lari, aku berasumsi kucing berlari serta suara mandi itu penghuni kos lain yang sedang mandi. 

Dan hal yang paling aneh malam itu menurutku ketika terdengar suara gamelan yang tiba tiba terasa dekat sekali ditelinga padahal sebelumnya tak ada suara itu, dari situ aku berhenti melakukan kegiatan aku hanya meringkuk dengan menyetel ayat kursi keras keras di handphoneku, setelahnya tak ingat lagi sadar sudah pagi, waktunya berangkat kerja. 

Semua itu berulang selama hampir lima hari kecuali gamelan, kadang ditambah suara langkah kaki dan langkah berlari didepan kamar. Karna aku merasa terganggu padahal aku tidak mengganggu, akhirnya aku bercerita pada pak Kiyai mushola yang akhirnya aku di sarankan untuk membaca tahlil setelah maghrib di kosan, satu dua hari biasa saja dihari ketujuh aku melakukan itu terdengar ada ketukan pintu, aku membukanya tapi ternyata tak ada satu orang pun, itu berulang ke 3 kali dan yang terakhir kalinya aku hanya mengumpat dan memutuskan untuk mengintip apa yang kudapati ada sosok perempuan duduk di teras dengan baju lusuh serba hitam, rambut panjang sedang mengungkang, aku hanya terpaku membaca apa yang bisa kubaca. Setelahnya kau putuskan untuk tenggelam dalam pejam, dengan bacaan yang disarankan pak Kiyai mengiringi. 

Tak berakhir samapai disitu, setelah aku tidur aku bermimpi sedang berjalan melewati jalan yang biasa ku lewati ketika pulang kerja tetapi anehnya didepan pintu masuk aku disambut kakek tua berpakaian serba putih mengenakan sorban, ia mengajakku bicara yang aku ingat hanya "diistikomahke bar maghrib yo, sesuk kamarmu mbok sapu njur dipel. "

Setelahnya aku terbangun mendengar tarhim, dari mushola. Setelah semuanya selesai aku bersih bersih kamar dan semua gangguan hilang sampai dua bulan sebelum aku keluar dari kosan itu, gangguan itu muncul lagi dengan semua jawaban kenapa mereka suka menggangu dan siapa sebenarnya mereka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun