Mohon tunggu...
Yusuf Cahyono
Yusuf Cahyono Mohon Tunggu... Freelancer - Suka menulis danembaca

.Hidup Harus Berkontribusi...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengejar Pocong

30 Oktober 2021   09:50 Diperbarui: 30 Oktober 2021   10:12 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya percaya dunia lain ada di sekitar kita.  Dunia yang tak terlihat namun terkadang bisa hadir sewaktu waktu.  Bagi yang memiliki kepekaan atau ketajaman indra ke enam tentu lebih mudah atau sering bersinggungan dengan dunia tersebut.  
Saya sendiri tak begitu peka. Namun beberapa kali menjumpai hal aneh dan itu sangat nyata.  Kejadian itupun makin membuat saya yakin bahwa dunia lain yakni makluk halus benar adanya.
Waktu itu usai sholat magrib saya memilih berada di lua rumah. Memandang langit yang satu persatu bintangnya terpasang.  Keindahan yang lebih sering terlewarkan di jaman sekarang.  
Kulayangkan pandang jauh di sana di belakang rumah adalah kebun kelapa.  Di situ warga rata rata membangun kandang ternak kambing dan sapi.
Tepat di samping kadang pakde saya melihat dua benda putih yang bergerak.  Jam segini kenapa kambing pakde masih ada yang diluar kandang?
Saya lalu berinisiatif memsatikan apakah benar kambing tersebut lepas?  Saya dekati hingga jarak mulia dekat.  Namun anehnya benda berwarna putih itu terus berjarak. Tidak terlihat berjalan namun  selalu berjauhan demgan langkah saya.  Warna putih itu kini tidak lagi nampak seperti kambing katena bentuknya sedikit meninggi.
Saya lalu berpikir.  Ah pasti orang ngerjain saya.  Awas kalau tertangkap.  Kemudian saya memutuskan untuk berlari agar terkejar.  
Aneh.  Dua warna putih itu tetap berjarak.  Kini makin meninggi bentuknya.  
Saya mulai ragu.  Ini bukan orang.  Sambil terus memandangi dua warna putih itu saya mulai merinding.  Ini pocong.
Lalu saya balik badan dan berlari sekecang kecangnya. Saya tersadar jika baru saja tengah diajak betjalan jauh. Untung segera tersadar jika tidak bisa saja saya dibawa ke alam mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun