Mohon tunggu...
Yusuf CeKa
Yusuf CeKa Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Citizen Journalist

Ghost writer, blogger, trainer, dan web developer pada wiraidenesia.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengikuti Kunjungan Reses Anggota DPR RI ke Gunung Kidul

4 Januari 2016   09:27 Diperbarui: 4 Januari 2016   10:30 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk mengisi kegiatan masa reses akhir tahun 2015, anggota DPR RI H. Ambar Tjahyono SE MM mengadakan turba atau turun ke bawah alias kunjungan ke sejumlah wilayah di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungan yang dilakukan pada tanggal 29 Desember 2015 itu diikuti para pengurus Jaringan Ambar Tjahyono serta dipimpin oleh Yani Ambar.

[caption caption="Yani Ambar (berkerudung) saat dialog dengan warga Ngeposari Semanu"][/caption]

Beberapa titik yang dikunjungi rombongan diantaranya ke Desa Pacarejo dan Desa Ngeposari di Kecamatan Semanu, Kecamatan Rongkop, Desa Wiladeg Karang Mojo, serta ke Desa Kedungkris Nglipar. Sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan DIY, Ambar Tjahyono memang banyak mendapatkan dukungan suara dari kawasan tenggara Yogyakarta ini.

Ada banyak temuan menarik selama berdialog dengan warga. Diantaranya, masyarakat petani di Semanu Gunung Kidul masih menghadapi kendala peralatan produksi dan pupuk. Akibatnya, produksi padi yang dihasilkannya belum bisa optimalkan sehingga penghasilan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya juga maish terbatas.

“Untuk merontokkan padi hasil panen saja kami harus menunggu selama 7 hingga 10 hari,” kata Joko, Ketua Kelompok Tani Marsudi Bogasari II Pedukuhan Jetis Kulon, Desa Pacarejo, Semanu. Kendala ini selain menyebabkan penjualan padi menjadi mundur juga membuat para petani lebih banyak membuang waktunya untuk menunggu ketimbang melakukan hal produktif lainnya.

Karena itulah kepada rombongan, Joko mengungkapkan rasa gembiranya dengan bantuan alat perontok padi (tlaser) yang baru diterimanya dari Kementerian Perindustrian melalui fasilitasi anggota dewan dari Fraksi Demokrat itu yang diharapkan mampu mengatasi problem yang ada.

Upaya Mengangkat Potensi Warga

Pada dialog ini juga terungkap potensi warga dalam mengolah tanaman obat menjadi produk herbal. Bahan baku dari tanaman jahe, kunyit, kunir, dan temulawak yang cukup melimpah telah mampu diolah menjadi produk dalam kemasan plastik.

Sayangnya, selain cara pengemasannya yang masih sederhana perhitungan bisnis usaha ini ternyata belum mampu memberikan penghasilan tambahan yang memadai dari ibu-ibu yang mengusahakannya.

Yani Ambar yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPD IWAPI DIY tanggap dengan potensi yang ada. Saat itu juga dia mengundang Rahayu, Sekretaris DPD IWAPI DIY yang kebetulan tinggal di Wonosari Gunung Kidul untuk mengidentifikasi persoalan. Dari dialog itu pula disepakati rencana pengadaan pelatihan usaha dan pendampingan untuk para wanita petani di desa itu.

[caption caption="Bersama anggota Kelompok Tani Marsudi Bogasari II Bergambar di depan Alat Bantuan pemerintah"]

[/caption]

Sementara itu saat di Desa Ngeposari, rombongan Ambar Tjahyono bertemu dengan para pengurus dan anggota Kelompok Tani Suka Marmur yang didampingi Dukuh Ngeposari. Kelompok ini juga telah memperoleh bantuan alat perontok padi yang dinilai sangat bermanfaat. Namun warga juga menyampaikan harapannya agar kendala sulitnya mendapatkan pupuk dapat segera diatasi.

“Kasus rabuk (pupuk) di sini sebenarnya lucu. Petani tidak diperbolehkan membeli pupuk secara kelompok karena dianggap akan dibisniskan. Sementara kalau membeli eceran ya malah merugikian petani,” kata Harto, Ketua Kelompok Tani Suka Marmur yang diiyakan Pak Dukuh. Karena itulah mereka meminta Ambar untuk mencarikan solusi soal pupuk tersebut.

Sedangkan saat bertemu dengan para petani di Rongkop dan Nglipar, rombongan juga menerima masukan tentang budidaya ternak sapi dan kambing yang menjadi usaha sampingan mereka selain bertani. Bahkan warga yang tergabung dalam KUB Pandan Sari Nglipar melakukan usaha simpan pinjam dimana warga bisa menabung untuk bisa mendapatkan ternak untuk dipelihara.

“Sangat langka sekali seorang anggota dewan pusat berkunjung ke wilayah kami. Apalagi untuk berdialog dan mendengarkan suara warga,” kata Mardiyanto, Lurah Kedungkris Nglipar yang didampingi Kepala Dukuh Kwarasan Kulon saat menerima rombongan.

[caption caption="Saat Dialog dengan warga Nglipar pada Pukul 22.00 wib"]

[/caption]

Selama berdialog dengan warga, Yani Ambar terlihat antusias mendengarkan keluhan warga. Masyarakat Gunung Kidul yang dikunjungi umumnya telah memperoleh bantuan alat perontok padi (tlaser). Karena itulah selain memantau pemanfaatan alat bantuan dari pemerintah itu, tim Ambar Tjahyono juga menampung harapan dan keinginan warga untuk meningkatkan kesejahteraannya.

“Harapan kami bantuan alat yang sudah diterima ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan produktivitas warga. Selain itu masukan bapak ibu juga akan saya sampaikan kepada Pak Ambar agar bisa segera mendapatkan solusinya bersama kementerian terkait,” janji Yani Ambar. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun