Mohon tunggu...
Yusuf Ari Bahtiar
Yusuf Ari Bahtiar Mohon Tunggu... Freelancer - Sabar iku ingaran mustikaning laku

Nikmati proses dan syukuri Nikmat yang telah diberikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Salah Kaprah Arti Sombong dalam Kehidupan Manusia

4 Maret 2021   22:27 Diperbarui: 4 Maret 2021   22:43 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini, banyak orang yang mengartikan kesombongan itu identik dengan mereka-mereka yang telah sukses dan tak mau bergaul lagi dengan komunitas lama, istilahnya ada gengsi dan merasa sudah berbeda level. Memang, sifat kesombongan itu bisa merubah seseorang menjadi orang lain yang awalnya baik, budi pekertinya sopan menjadi orang yang terbalik 180 derajat.

Siapa yang boleh sombong di dunia ini?

Yaps, benar sekali, tidak ada makhluk pun yang bisa menyombongkan dirinya sebagai orang nomor wahid di dunia. Tak ada sama sekali, meskipun dia orang terkaya yang memiliki harta bergelimang raya, ataupun mereka yang sudah memiliki jasa besar dalam membangun peradaban yang lebih baik, berteknologi canggih dan serba mudah.

Tuhanlah yang memiliki hak untuk sombong, setiap kejadian dan mahkluk dibumi ini adalah rancangan dan ciptaan-Nya. Baik itu sempurna maupun ada yang kurang. Secara alamiah, semua ciptaan Tuhan itu sempurna dan tak ada cacatnya. Lalu bagaimana dengan orang yang memiliki disabilitas, itu kan tidak sempurna?

Menurut pandangan manusia memang seperti itu, kekurangan yang dimiliki seseorang adalah wujud ketidaksempurnaan, berbeda dengan pandangan Tuhan, semua itu sempurna, ada hiknah di dalam semua kekurangan dari pandangan manusia. Kalau pun semua dibuat sempurna, manusia tak akan bereksperimen dan bereksplorasi dan menemukan teknologi yang bertujuan membantu manusia yang lain.

Kaki palsu, ilmu bedah, bahasa isyarat dan lain sebagainya tidak akan muncul dalam ensiklopedia. Mulai dari sinilah dapat diketahui,  Tuhan itu lebih pol ilmunya, lebih dari keilmuan manusia. Jadi, hanya Beliau lah yang berhak sombong dimuka bumi ini dan seluruh alam semesta.

Lalu, kesombongan didalam diri manusia itu apa..?

Ada 2 hal kategori sombong bagi manusia, ketika salah satu atau keduanya itu melekat pada dirinya, barulah disebut sombong. Pertama adalah menolak barang haq/benar. Ketika kebenaran itu datang, mereka mengingkari dan tak menerimanya. Alasannya beragam, mulai dari gengsi, tak mau kehilangan hartanya, tak mau kehilangan kepopularitasnya dan lain sebagainya.

Kedua, yaitu meremehkan orang lain. Siapa pun itu, dan dari golongan bawah hingga atas, apabila meremehkan seseorang, baik kemampuan, keilmuan, maupun segala potensi yang dimiliki, itu juga baru disebut sombong.

Intinya, sombong itu ada 2 macam, yaitu menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.

Jika melihat seseorang memakai pakaian bagus, sandal yang keren itu juga belum tentu di sebut sombong. Mungkin niatnya untuk memuliakan Tuhan, karena Tuhan memiliki sifat Bagus/Cantik/Indah dan menyukai segala keindahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun