Mohon tunggu...
Yusuf Ahmad Tri 6017
Yusuf Ahmad Tri 6017 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa uin walisongo

mahasiswa uin walisongo semarang

Selanjutnya

Tutup

Film

Resolusi Konflik dari Film Outpost

4 November 2021   15:20 Diperbarui: 4 November 2021   15:32 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film yang menceritakan perjuangan Tentara Amerika yang sedang melaksanakan misi untuk menghentikan pergerakan Taliban di daerah Afghanistan.

Tepatnya pada  Tahun 2006 tentara amerika serikat mendirikan beberapa pos jaga di Afghanistan untuk medukung kontra-pemberontakan. Tujuannya untuk berhubungan baik dengan warga lokal dan menghentikan  aliran senjata  dari pejuang Taliban yang berasal dari Pakistan. 

Salah satunya adalah dengan mendirikian pos jaga PRT Kamdesh, merupakan kamp yang di bangun di lembar tepencil, yang di kelilingi oleh Gunung Hindu Kush atau juga di sebut "Kamp Custer", alasanya sederhana dan berifat resmi semua orang di pos akan mati, karena pos ini berada di lembah mengakibatkan Musuh (Taliban) dapat menyerang dari mana saja dengan keadaan situasi dan kondisi yang menguntungkan bagi musuh. Film ini berdasarkan kisah nyata dari Tentara Amerika, tentang perjuangan dan pengorbanan.

Diawal awal film kita akan diperlihatkan dengan kedatangan pasukan tentara amerika yang datang ke lembah menggunakan helikopter. Pada esok hari tiba-tiba  pasukan amerika di serang oleh taliban dari Pegunungan Hindu Kush, pertempuran awal itu singkat dan di menangkan oleh tentara amerika. 

Dari kejadian itu pemimpin tentara amerika yaitu Letnan Keating memiliki ide untuk melakukan pertemuan dengan tetua-tetua desa, untuk melakukan negosiasi dan memberikan penawaran terkait dengan genjatan senjata yang di lakukan Taliban dengan cara para penduduk desa afghanistan hanya perlu membantu tentara amerika dan memutus supply senjata dan amunisi ke Taliban, dan kepada penduduk afghanistan akan mendapatkan uang dan pembangunan prasarana sekolah dan kesehatan.

Tawaran yang diajukan Letnan Keating sangatlah menarik, didukung sikapnya yang rendah hati serta memiliki jiwa kesatriya menjadikan tetua desa yakin dengan apa yang di tawarkan, sehingga pada prosesi negosiasi antara tentara amerika dan penduduk afghanistan telah mencapai kesepakatan dan menguntungkan pihak amerika dan penduduk afghanistan. Akhirnya di awal film ini keduanya berjalan seperti rencana.

Dalam menjalankan misi mengembalikan peralatan berat dan mortir, ditengah perjalanan Letnan Keating yang sebagai pemimpin dalam pasukan kamp Custer malah mengalami kecelakaan bersama kendaraan yang di muatnya, mengakibatkan kendaraanya terjatuh dari tebing dan menewaskan Letnan Keating, hal ini menjadi pukulan bagi pasukan amerika, terlihat jela dlam film bahwa pasukan amerika turut berduka cita atas gugurnya letnan keating, dia merupakan pimpinan yang memberi tauladan.

Dengan gugurnya Letnan Keating, Pemimpin pusat tentara amerika mengirimkan Kapten Yllescas sebagai pemimpin baru dalam operasi Penumpasan Taliban di afghanistan. 

Kedatanganya di kamp di sambut baik oleh prajurit tentara amerika lainya. Dalam pertemuan pertamanya dia memiliki kesan bagu kepada pasukan sehingga para pasukan segan dan hormat kepadanya.

 Lalu dia melihat situasi sekitar dan tiba-tiba mendapatkan serangan Taliban lagi, dengan sigap dia menyuruh pasukan untuk menelusuri pegunungan untuk melihat situasi dan mengadakan patroli terkait gerakan Taliban di pegunungan.

Dalam kepemipinan Kapten Yllescas dia melakukan negosiasi kepada tetua-tetua desa dengan tertangkapnya anak dari salah satu tetua desa karena mengambil foto kamp untuk di serahkan kepada taliban, Kapten berbicara kepada tetua desa bahwa anak mu akan di bebaskan apabila kami sudah menginvestigasinya dan mendapatkan apa yang sebenarnya dia lakukan, kata kapten Yllescas kepada para tetua, dan memberikan tawaran apabila benar pemuda ini tak bersalah maka dia akan di bebaskan dan tetua desa masih tetap mendapatkan bantuan dari tentara amerika, yang pada akhirnya tetua desa setuju dengan apa yang dikatakan kapten.

Ketika pasukan amerika tengah melakukan penyisiran di area sungai dan hendak melintasi jembatan terjadi keraguan ketika ingin melewatinya, akan tetapi kapten yllescas dengan gegabah dan tidak hati-hati akhirnya menyebarangi jembatan, dan ketika di tengah jembatan persis terjadi sebuah ledakan yang menewaskan kapten yllescas, tentara amerika juga menemukan identitas penduduk afghanistan di sungai tersebut dan diduga penduduk tersebut terlibat dalam gerakan genjatan senjata Taliban.

Masa kepemimpian Kapten Broward, ditugaskan untuk menggantikan kapten yllescas memimpin pasukan bagian utara afghanistan. Dia merupakan kapten yang mengambil keputusan berdasarkan SOP kemiliteran. 

Hal ini bagus akan tetapi tidak sesuai keika di terapkan dalam kondisi perang, banyak dari pasukan tentara amerika tidak menyukainya. Dia memperoleh julukan dari anak buahnya sebagai Broward si pengecut dan pecundang. Dia terlalu berhati-hati dalam mengambil keputusan lebih tepatnya untuk mencari aman. Hal ini menjadikan tentara amerika tidak senang padanya.

Ketika ada permasalahan antara tentara amerika yang dituduh membunuh istri dari salah satu pemuda, anak dari tetua afghanistan kapten Broward tidak bisa membela bawahanya, yang jelas-jelas tidak melakukan apa yang dituduhkan padanya. 

Dalam proses negosiasi kapten broward hanya meng iyakan apa yang dituduhkan dan menerima apa yang di inginkan tetua afghanistan dengan mengganti rugi, dia tidak menawar dan menegosiasikan maslah tersebut dengan baik, hal ini menjadikan kegagalan dalam bernegosiasi dan pihak penduduk afghanistan memperoleh apa yang mereka inginkan, yaitu adalah ganti rugi berupa uang.

Akhirnya dalam kepemimpinan broward pasukan amerika mengalami kekacauan dan kapten broward akhirnya di bebas tugaskan dari tugas di afghanistan. Selanjutnya yang megambil alih pasukan adalah kapten Portis yang memang sejak awal sudah ada di medan pertempuran dan memahami situasi yang ada. Tidak lama setelah kapten Portis memimpin ada kabar bahwa penduduk afghanistan telah meninggalkan desa dan pasukan taliban siap bertempur menghadapi tentara amerika.

Pada keesokan harinya para tentara amerika terlihat sedang berkomunikasi dengan keluarganya di rumah dan mengabarkan kondisi mereka saat ini dan mengatakan baik baik saja dan berjanji akan untuk segera pulang kerumah. 

Tepanya pada tanggal 3 Oktober 2009 tentara amerika yang berjumlah 53 orang bersiap mengahadapi Taliban yang diperkirakan beranggotakan 400 orang lebih, dengan sikap optimis dan percaya diri demi meneggakan keadilan mereka bersiap untuk mengahdapi taliban.

Peperangan antara Pasukan Amerika melawan Taliban tidak terlekan, pertempuran yang sebenarnya baru saja di mulai, terjadi baku tembak antar kedua belah pihak yang mengakibatkan tewasnya pasukan taliban dan beberpa tentara amerika. Kapten Portis dengan cerdas dan pemikiran yang matang mengatur strategi dan mengambil alih komando. 

Dan memerintahkan seluruh pasukan amerika untuk bergerak sesuai aba-banya, selain itu disisi lain di bagian informasi dan komunikasi terus bernogenisasi untuk terus berusaha menghubungi pusat meminta bantuan helikopter untuk memenangkan peperangan ini. Karena jelas pasukan tentara amerika yang saat ini mengalami kalah jumlah dalam mengahadapi taliban. Dan akhirnya pemerintah pusat mengirimkan helikopter menuju tempat peperangan.

Setelah peperangan yang hampir menewasakan semua tentara amerika, dan pasukan amerika yang tetap optimis bisa menang, akhirnya bantuan berupa helikopter pun datang dan menembaki Taliban dari udara menggunakan rudal, sehingga pertempuran ini di menangkan oleh pasukan amerika.

Diakhir film dijelaskan bahwa hasil investigasi pertempuran Kamdesh menyimpulkan kesalahan pemimpin militer untuk meningkatkan pertahanan kamp menyebabkan pertempuran yang tidak terelakkan. 

Proses negosiasi dengan musuh dalam suatu pertemepuran menjadi kunci penting dalam bagaimana mengatur strategi, apabila proses negosiasi berhasil dan berjalan lancar menjadi satu kunci pasti untuk memenangkan suatu pertempuran. 

Pada 3 Oktober 2009 pasukan Kavelari dari amerika mendapatkan penghargaan dan bintang pernghormatan atas keberanian mereka dalam Pertempuran Pos Jaga Keting. Pos ini yang pertama dalam 50 tahun dimana medali kehormatan diberikan kepada dua tentara yang masih hidup. Film ini diambil dari kisah nyata yang di filmkan untuk mengenang keberanian para tentara amerika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun