Mohon tunggu...
yusuf ageng
yusuf ageng Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

mahasiswa harus bisa menyuarakan isi kepalanya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sikap Kita dalam Demokrasi

12 Oktober 2023   20:55 Diperbarui: 12 Oktober 2023   21:00 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demokrasi adalah suatu pemerintahan yang seluruh rakyatnya memiliki hak untuk turut serta memerintah dengan perantara wakilnya. Demokrasj sendiri berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu dmokrata (kekuasaan rakyat) yang bila di pisah kata tersebut terdiri dari 2 kata yaitu demos (rakyat) dan kratos (kekuasaan). Demokrasi di Indonesia sendiri menurut presiden pertama Indonesia yaitu Soekarno dilansir dari Wikipedia adalah "suatu cara dalam membentuk pemerintahan yang memberikan hak kepada rakayat untuk ikut serta dalam proses pemerintahan." Di Indonesia memiliki pemerintahan yang demokratis , yang setiap warga negaranya berhak turut serta memerintah dengan perantara wakilnya, jadi semua yang diinginkan rakyat Indonesia akan disampaikan oleh perantara wakilnya yaitu wakil rakyat seperti DPR, DPRD, dan lain sebagainya.

Demokrasi di Indonesia sendiri menurut portal informasi Indonesia mengalami kemajuan pada tahun 2021 yang ditunjukkan dari kenaikan indeks demokrasi Indonesia dari 6,30 pada 2020 menjadi 6,71 pada 2021, hal ini membuat demokrasi Indonesia berada pada peringkat 52, yang sebelumnya berada di peringkat 64 pada 2020. Peningkatan peringkat tersebut dikarenakan EIU yang merupakan lembaga kajian dari London menilai ada perbaikan dari segi fungsi pemerintahan dan partisipasi politik. Tetapi apakah para wakil rakyat yang ada di Indonesia sudah menjalankan tugasnya dengan baik? Dan apakah para wakil rakyat sudah didengar dan ditindak lanjuti dengan benar?

Pada kenyataannya mereka seakan-akan memilih seperti tidak dengar, seperti pada saat rapat membicarakan RUU Cipta Kerja pada saat adanya intrupsi, intrupsi tersebut justru tidak didengar dengan berdalih adanya keperluan lain yang harus dikerjakan, padahal setiap warga negara memiliki hak untuk menyuarakan pendapatnya, dan banyak lagi yang seperti itu. Seharusnya kita sebagai warga negara Indonesia yang menjunjung tinggi nilai demokrasi, kita harus menghargai pendapat orang lain, seperti mendengarkan apa pendapat orang lain, bila kita tidak setuju dengan pandapatnya kita bisa memberikan pendapat kita kenapa kita tidak setuju dan begitu pula bila setuju, dengan begitu kita bisa saling berpendapat dan tidak menyakiti perasaan orang lain, contohnya seperti pada saat pemilihan ketua organisasi yang kita ikuti, pada saat calon ketua memaparkan visi dan misinya untuk organisasi tersebut, dan ada yang memberikan pendapat tidak setuju atau ada yang masih tidak paham atas apa yang dijelaskan oleh calon ketua angkatan maupun ada yang berpendapat beda dengan calon ketua angkatan tersebut, disaat itu lah sebagai calon ketua harus mendengarkan suara yang berpendapat dan memberikan tanggapan secukupnya hingga saling menerima tanggapan satu sama lain.

Kita harus menjunjung tinggi musyawarah untuk mufakat, seperti pada saat tertimpa masalah organisasi maupun kenegaraan, kita harus saling musyawarah guna mencari solusi yang kita impikan yang mufakat. Jika kita adalah pimpinan dalam sebuah organisasi, kita harus pandai memahami anggota organisasi yang kita pimpini dan juga harus terbuka atas segala masukan dan kritik. Seperti pada saat rapat bulanan maupun rapat sebelum acara, pada saat itu pastinya seluruh anggota akan mengeluarkan pendapatnya masing-masing, sikap yang harus di lakukan, yaitu kita harus mendengarkan apa saja pendapat para anggota, dan sebisa mungkin memberikan solusi jika salah satu anggota memiliki masalah yang harus diselesaikan. Dengan begitu pastinya para anggota akan senang dengan perilaku ketuanya, dan akan berakibat kinerja para anggota organisasi meningkat karena nyaman didalamnya.

Bila organisasi kita dilingkup kampus ataupun sekolah, kita harus mendengarkan aspirasi dari warga kampus maupun sekolah, dengan begitu akan membuat citra organisasi yang kita ikuti akan baik Dimata mereka. Jika kita membuat pemilihan umum untuk memilih ketua organisasi kita tidak boleh memihak salah satunya, kita harus memiliki prinsip luber jurdil, yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. lKita juga harus memiliki sikap toleransi terhadap tiap warga negara, seperti menghargai perbedaan antar umat beragama, menghargai perbedaan pendapat satu sama lain, dan menghargai hak setiap orang. Kita juga harus mementingkan kepentingan bersama jangan hanya kepentingan pribadi saja, karena sebagai manusia kita tidak bisa hidup sendirian, kita harus hidup berdampingan, kita harus saling membantu satu sama lain dan menjunjung tinggi nilai demokrasi.

Maka dari itu kita sebagai warga negara Indonesia harus memiliki pemikiran yang kritis, karena dengan memiliki pemikiran yang kritis kita dapat dengan mudah memahami setiap pendapat orang lain dan dengan mudah juga menyuarakan pendapat diri sendiri, dengan berfikiran kritis juga kita dapat mengkritisi setiap aturan yang tidak sesuai. Jika kita tidak memiliki pemikiran yang kritis kita akan susah memahami dan menyuarakan suara kita, yang mengakibatkan kita akan selalu memendam pendapat kita dan pada akhirnya akan disalah gunakan oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab. Kita juga harus belajar menerima perbedaan pendapat karena setiap manusia memiliki pendapatnya masing-masing terhadap berbagai masalah. Kita juga harus memiliki rasa kekeluargaan dan rasa senasib sepenanggungan yang tinggi agar bila terjadi diskriminasi kita bisa saling membantu bukan malah saling menjatuhkan satu sama lain. Jika kita tidak memiliki sikap-sikap tersebut bisa jadi kita akan terpecah belah dan akan memiliki sikap yang apatis pada setiap orang. Maka dari itu kita harus sebisa mungkin memiliki sikap-sikap tersebut agar masa depan negara ini memiliki masa depan yang cemerlang yang warga negaranya memiliki sikap-sikap demokratis yang tinggi juga terjamin dan tidak ada perpecahan didalamnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun