Mohon tunggu...
Raja Yusuf Alfian
Raja Yusuf Alfian Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam

Memberikan Informasi Yang Semoga Bermanfaat, Dari Nasional Maupun Internasional

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menyatukan Kembali Perpecahan, Bisakah?

10 Desember 2020   09:56 Diperbarui: 10 Desember 2020   10:02 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di kutip dari Geotimes.co.id

Assalamu'alaikum sahabat semua. Apakah kalian merasa adanya perpecahan antara sesama rakyat Indonesia sekarang ini? Jika ada kita sepemikiran. 

Menurut kami kejadian ini sudah mulai terjadi sejak Pilkada DKI Jakarta yang di menangkan oleh Anies Baswedan. Kala itu tim pendukung antara paslon saling bermusuhan. Dan berlanjut sampai ke Pemilu Presiden 2019 yang di menangkan Oleh Presiden sekarang yaitu Pak Jokowi Dodo dan KH Ma'ruf Amin, dan paslon yang Kalah Yaitu Pak Prabowo Subianto dan Pak Sandiaga Salahuddin Uno. 

Ketika itu Indonesia Terpecah menjadi  2 kubu yaitu Kubu Paslon 1 yang menyebutkan slogan Indonesia Maju, Jokowi 2 periode dan lainnya sedangkan Kubu paslon Nomer 2 Menyebutkan slogan Make Indonesia Great Again yang di sebut oleh kubu lawan mencontek Perkataan Donald Trump presiden Amerika serikat, dan slogan #2019gantipresiden.slogan slogan tersebut sangat banyak di suarakan oleh timses maupun oendukung kedua kubu baik Ketika kampanye ke beberapa daerah maupun di Sosial Media.

Dan kedua kubu saling memberikan nama panggilan bagi sesama kubu lain, seperti Kubu paslon Nomor 1 menyebut kubu Paslon Nomor 2 sebagai Kampret dan kadrun. Dan Kubu paslon 2 Menyebutkan kubu paslon 1 Cebong dan Dungu. Hal tersebut marak terjadi atau di lakukan oleh kedua kubu. 

Sampai akhirnya setelah selesai pilpres yang di menangkan oleh pak Jokowi Dodo kata kata tersebut sudah dilarang oleh beberapa elemen masyarakat dan ormas seperti MUI yang meminta kedua kubu untuk menyetop menggunakan kata kata tersebut. Walaupun sampai sekarang masih banyak  di dapatkan.

Dan sampai sekarang perpecahan tersebut masih terjadi, setelah Pilpres terjadi rekonsiliasi antara paslon satu dan dua. Yang menjadikan tim Prabowo berkoalisi dengan tim jokowi. Dan tim Prabowo yang tidak setuju akhirnya menyatakan diri sebagai Oposisi terhadap pemerintah, yaitu mengomentari kebijakan pemerintah yang dianggap Salah.

Dan sampai sekarang sudah ada kelompok yang berkoalisi terhadap pemerintah dan Oposisi terhadap pemerintah, salah satu nya yang sedang gempar sekarang Ini yaitu Ormas Islam yang dipimpin Oleh Habib Rizieq Shihab, dan simpatisan nya baik yang dari Partai politik maupun yang bukan,  seperti Ustad Haikal Hassan Baras Yang ketika tampil di Indonesia Lawyers Club ketika itu menyatakan bahwa dirinya sebagai Oposisi terhadap pemerintah. 

Dan apakah persatuan kedua belah kubu atau tim ini bisa di satukan? Beberapa waktu lalu di lansir dari CNN Indonesia yang mengutip dari Caknun.com, Bahwa KH Emha Ainun Nadjib atau lebih di kenal sebagai Cak Nun menyatakan "Sambil menunggu presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam rakyatnya, sekarang saatnya terjadi dialog empat mata antara Jokowi dengan Habib Riziq. Di-'wali'-i misalnya oleh Pak Jusuf Kalla dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri). 

Dan pada waktu itu Cak Nun pun trending di Twitter Indonesia, menurut saya perkataan Cak nun tersebut ada benarnya. karna Merekalah pemimpin yang sedang Viral Sekarang ini.

Semoga Persatuan Indonesia dapat di satukan kembali dan Indonesia aman dan damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun