Mohon tunggu...
Yusuf AdiNugroho
Yusuf AdiNugroho Mohon Tunggu... Lainnya - KKN

Mahasiswa Undip, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Jurusan Akuakultur 2017

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pandemi Belum Kelar, Gimana Nih? Pusing Kan? Yuk Hidup Sehat dengan "Teletek" dan "PLUS"!

12 Agustus 2020   09:32 Diperbarui: 12 Agustus 2020   09:43 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEMARANG (10/8/2020)- Pandemi Covid-19 mengakibatkan penurunan di sektor ekonomi berupa pendapatan. Oleh karena itu diperlukan satu trobosan untuk mencukupi kebutuhan ekonomi dan sehat untuk dikonsumsi, serta adanya penerapan hidup sehat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan agar Covid-19 dapat berkurang.

Mahasiswa KKN Tim II Undip 2020, Yusuf Adi Nugroho di Kampung Bedas Utara RT 3/RW II, Kelurahan Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara, Semarang telah mengadakan penerapan pemeliharaan ikan konsumsi dan menanam tanaman sayur mayur yang berbasis budidaya ikan dan dipadupadankan dengan tanaman akuaponik. Teletek atau disebut dengan Budikdamber (nama beken-nya) sudah sering dimanfaatkan dan terbukti hasilnya.

Menurut Pertamina, "Program budikdamber ini menjadi pilihan ditengah pandemic Covid-19 karena dinilai efektif dan dapat dilakukan di rumah oleh masyarakat". "Teletek atau budikdamber dapat dijadikan kegiatan untuk mengisi rasa kebosanan di tengah pandemi Covid-19 dan hasilnya bisa dimanfaatkan mandiri atau dijualbelikan", Ujar Yusuf Adi Nugroho (21/7).

Kegiatan Teletek ini tidak membutuhkan alat dan bahan yang terlalu mahal karena hanya membutuhkan ember bekas, gelas plastik (gelas air mineral), kangkung (limbah dapur), arang, benih lele size 7-9 cm, probiotik dan aerator.

"Kegiatan ini sangat mudah dan butuh ketelatenan, seperti persiapan embernya, kangkung yang digunakan, pengecekkan air, penggantian air, pemberian pakan (2-3 kali sehari) dan faktor kendala yang berhubungan dengan lele dan kangkung", Ujar Yusuf Adi Nugroho (21/7).

"PLUS" (Pembersih Lantai Untuk Disinfektan) dokpri
Program KKN kedua, Mahasiswa angkatan 2017 Jurusan Akuakultur, FPIK membuat disinfektan skala rumah tangga yang tidak membutuhkan biaya yang cukup banyak dan hanya membutuhkan pembersih lantai dan air saja dengan takaran 50 ml per 1 liter air.

Kegiatan ini disosialisasikan dan didemonstrasikan kepada warga saat arisan PKK dan kumpil diskusi bersamaan dengan sosialisasi cara penanggulangan Covid-19 dan program Teletek."PLUS ini tidak membutuhkan waktu dan bahan yang berlebihan karena hanya 10 menit pembuatanya.", Ujar Yusuf mahasiswa KKN Undip (12/7). Kegiatan ini juga sudah diterapkan banyak warga dan warga antusias terhadap kegiatan ini.

Teletek dan PLUS sangat bisa diterima oleh warga Kampung Bedas Utara RT 3/RW II, Kelurahan Dadapsari dan membuat warga antusias untuk mempelajari lebih lanjut mengenai budidaya ikan ember ini dan disinfektan murah ini. Menurut Kepala Kelurahan Dadapsari (19/7), "Kegiatan ini bisa lo diterapkan ke seluruh warga kelurahan dadapsari kok mas, bisa jadi bisa diterapkan dan bisa menjadi UMKM dan tolong nanti disosialisikan di tempat RT lain ya mas".

Oleh : Yusuf Adi Nugroho, Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro
Editor : Laura Andri R. M., S.S., M.M

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun