Mohon tunggu...
Yusuf Muhammad
Yusuf Muhammad Mohon Tunggu... -

Saya lahir di Jakarta pada tanggal 19 bulan Mei tahun 1994. Saya sekarang bersekolah di SMA Pesantren Unggul Albayan, dan saya akan melanjutkan pendidikan ke Institut Pertanian Bogor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebangkitan Nasional Indonesia dan Sikap Bangsa

19 Mei 2011   00:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:29 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Optimis akan bangkitnya Indonesia dari berbagai keterpurukan harus didasarkan pada langkah strategis, teknis dan operasional yang jelas, bukan sekadar angan-angan tanpa kerja keras dan karya nyata atau bermimpi disiang bolong.

Optimis, harapan, semangat dan keyakinan akan sebuah kebangkitan adalah keharusan yang tidak bisa di tawar bagi setiap elemen bangsa sedangkan perasaan miskin, minder dan bodoh harus dibuang jauh-jauh dari benak kita.

Nilai dan sikap positip seperti di atas yang ada pada setiap pribadi manusia Indonesia harus terus dibangkitkan dan tetap menyala-nyala dalam memperjuangkan kebangkitan nasional Indonesia kedua, tanpa itu semua kebangkitan nasional seperti tubuh tanpa ruh.

Untuk menumbuh-kembangkan nilai-nilai dan sikap postip dalam kehidupan sehari-hari tidaklah semudah membalikan telapak tangan, harus diajarkan kepada anak-anak sedini mungkin. Oleh karena itu sistem pendidikan yang baik dan sarana penunjangnya harus dijadikan langkah strategis kebangkitan nasional kedua.

Pendidikan yang mengajarkan nilai dan sikap yang baik akan menstimulus peserta didik untuk berlaku cinta kepada tanah airnya dan sesamanya serta mengajak bangsanya pada kehidupan yang lebih baik. Mewujudkan kehidupan yang lebih baik adalah bentuk kebangkitan nasional, yang tentunya harus selalu ditingkatkan sampai kepada tingkat dimana kehidupan bangsa Indonesia layak dijadikan contoh bagi bangsa lain.

Sistem pendidikan yang baik tidak sekedar mencetak peserta didik menjadi pandai atau mencetak tenaga kerja ahli atau trampil. Sistem pendidikan yang baik adalah menjadikan peserta didik menjadi dirinya yang diarahkan agar memahami fungsi dirinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehinga menjadi kader dan pemimpin bangsa yang mumpuni.

Siap menjadi kader dan pemimpin bangsa adalah sikap terbaik dari peserta didik sebagai awal bagi kebangkitan nasional sekaligus indikator keberhasilan pendidikan di Indonesia. Dengan siap menjadi pemimpin bangsa berarti peserta didik akan mempersiapkan diri untuk mewujudkannya dengan nilai-nilai dan sikap positip lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun