Mohon tunggu...
Yusuf Dwiyono
Yusuf Dwiyono Mohon Tunggu... profesional -

Kumpul sama orang gila nggak ketahuan warasnya ......\r\nKumpul sama orang waras, baru ketahuan gilanya .......\r\n(Albert Kenthir)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bohong Besar: Air Mata Tina Agustina Berlian?

6 Juni 2012   09:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:20 3503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_193039" align="alignnone" width="465" caption="Sumber foto : http://www.metrotvnews.com"][/caption]

Setelah membaca postingan Bunda Siti Swandari yang berjudul “Tina Agustina: Keluarkan Air Mata Berlian?” dan postingan lainnya di Kompasiana yang ditulis M. Rasyid Nur dengan judul “Tina, Air Matamu Berubah Menjadi Intan?”, saya berfikir bahwa fenomena aneh yang sering terjadi di Indonesia ujung-ujungnya hanyalah sebuah popularitas yang tak lain dan tak bukan adalah untuk menghasilkan UANG. Karena setelah berita ini menyebar, konon katanya, Tina bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit (?).

Menurut tempo.co Bandung,

” Air mata Tina Agustina sejak kecil sama seperti orang lain. Tapi sejak September 2011, air mata gadis berusia 19 tahun itu kabarnya bisa berubah menjadi batu kristal. Sejak September 2011, Tina mengaku sudah mengeluarkan 72 butir batu, ditambah sedikitnya 161 butir lagi sejak 23 Mei 2012. Batu kristal itu keluar lewat kelopak dua matanya di bagian bawah.

Fenomena air mata berliannya Tina Agustina ini juga beberapa hari sebelumnya telah menghiasi ramainya dunia televisi. Sebagai orang yang masih waras, saya langsung saja menyimpulkan bahwa telah terjadi rekayasa atas kejadian ini. Begitu pula dengan teman-teman Kompasianer yang lain.

1338975978763179209
1338975978763179209

133897610799446134
133897610799446134

13389762461074751398
13389762461074751398

Kasus yang pernah terjadi seperti yang dialami Tina Agustina adalah seorang pasien yang menderita cyctinosisatau penumpukan asam amino cysteine dari berbagai organ tubuhnya. Kasus kedua disebut dacryolith, yaitu terdapatnya batu pada saluran pengeluaran air mata sehingga menimbulkan benjolan di kulit wajah di bawah kelopak mata. Dan kasus ketiga disebut conjunctival lithiasis, merupakan penyakit radang mata yang telah lama dan kronis. Batuannya paling sebesar 3 milimeter berwarna kusam kekuningan.

Namun yang mengejutkan, pada Selasa, 5 Juni 2012 kasus yang dialami Tina Agustina tidak masuk ke dalam tiga jenis kelainan itu. Dari hasil pemeriksaan medis, benda yang disebut air mata kristal dari kelopak mata Tina itu merupakan material sintetis yang telah diproses, dan bukan hasil produksi tubuh manusia.

Masih menurut tempo.co Bandung, Laboratorium Geologi Bandung memakai dua alat untuk menguji kandungan air mata kristal Tina. Menurut Yunus Kusumabrata (peneliti dari Badan Geologi), X-Ray Difraction (XRD) dipakai untuk melihat bentuk kristal. Sedangkan Atomic Spectrum Divice (ASD) guna melihat komposisi bahan. Dari uji material, benda itu mengandung 15,40 persen silika (Si02) dan 2,40 persen kalium (K2O). Sisanya bahan sintetis, di antaranya campuran plastik.

Meskipun Tina membantah telah melakukan rekayasa, namun pihak yang terkait memberikan informasi bahwa benda berbentuk kristal yang keluar dari mata Tina merupakan benda keluaran dari pabrik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun