Sementara itu dalam hal kesadaran mereka terhadap sebuah kebenaran, adapula kategori "fasik", yaitu mereka yang sudah faham mana yang benar dan mana yang salah, tapi tetap saja mereka melanggar perjanjian dengan Allah SWT, memutuskan tali silaturahiim dsn melakukan kerusakan di muka bumi (Al-Baqarah ayat 26 dan 27).
2.
Arab-latin: l a'budu m ta'budn
Artinya: aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
3.
Arab-latin: wa l antum 'bidna m a'bud
Artinya: dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah
4.
Arab-latin: wa l ana 'bidum m 'abattum
Artinya: dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah
5.
Arab-latin: wa l antum 'bidna m a'bud
Artinya: dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
Arti ayat 2 sd 5 Surat Al Kafirun ini, secara umum adalah perintah Allah SWT kepada Rasulullah SAW untuk mengatakan kepada kaum kafir Quraisy yang datang kepadanya dan mengusulkan kompromi tentang ketauhidan, bahwa aku (Muhammad) sekarang hingga masa datang tidak akan pernah menyembah apa yang sedang kamu sembah. Dan kamu juga tidak akan menjadi penyembah-penyembah apa yang sedang aku (Muhammad) sembah.
Ayat-ayat tersebut juga menjelaskan bahwa, aku (Muhammad) tidak pernah menjadi penyembah dengan cara penyembahan kamu dan kamu pun tidak akan pernah menjadi penyembah-penyembah dengan cara penyembahanku.
Dalam sejarah Islam, tokoh kafir kaum Quraisy pernah menawarkan kepada Rasulullah SAW tentang kesepakatan dalam penyembahan Tuhan, yaitu 1 tahun mereka mengikuti menyembah Tuhan orang muslim, 1 tahun berikutnya giliran orang muslim mengikuti menyembah berhala-berhala mereka.
Suatu tawaran yang memperolok dan mempermainkan agama serta merusak aqidah Islam. Perbuatan yang menjerumuskan umat Islam ke dalam perbuatan syirik. Naudzubillahi mindzalik, tentu saja Rasulullah SAW menolak keras dan tegas hal tersebut. Inilah asbabul nuzul (asal usul turunnya), Surat Al Kafirun.
Di ayat selanjutnya, menjelaskan bahwa, aku tidak pernah menjadi penyembah dengan cara penyembahan kamu dan kamupun tidak akan menjadi penyembah-penyembah dengan cara penyembahanku.
Antara kaum beriman dan kaum kafir adalah sangat berbeda secara nyata tentang apa yang disembah dan bagaimana tata cara dalam melakukan penyembahan.