Mohon tunggu...
Yu Suf
Yu Suf Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca, kepribadian menarik dan santun, perencanaan keuangan, bisnis, investasi, sukses, teknis sumberdaya air

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna Surat ke-113 Al Falaq (Waktu Subuh) dalam Kehidupan Dunia

9 Maret 2024   19:48 Diperbarui: 9 Maret 2024   19:55 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Surat Al Falaq merupakan surat ke-113 dalam Al-Qur'an yang terdiri dari lima ayat. Al Falaq artinya "waktu subuh". Surat Al Falaq diturunkan di Kota Makkah sehingga termasuk golongan surat Makiyah.

Berikut bacaan surat Al Falaq dalam tulisan Arab, Latin dan terjemahan Bahasa Indonesia.

Qul a'udzu birabbil falaq
1. Katakanlah (wahai Muhammad), "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),

Surat ini bersama dengan Surat An-Nas, dinamai juga surat al-Mu'awwizatain. Nama itu diambil dari kata kedua surat tersebut yang menggunakan kata a'uzu yang berarti aku berlindung.

"Al-Mu'awwizatain berarti dua surat yang menuntun pembacanya kepada tempat perlindungan, yaitu Allah SWT.

Makna ayat 1, Surat Al-Falaq adalah untuk menanamkan keyakinan kepada seorang muslim bahwa tidak ada yang dapat mengakibatkan mudarat tanpa seizin Allah SWT. Tidak ada pula yang dapat melindungi dirinya, kecuali Allah Yang Maha Kuasa.

Mengajarkan kepada setiap muslim agar sadar diri, bahwa manusia tiada daya upaya serta kekuatan selain dengan pertolongan Allah. Dan senantiasa memohon perlindungan hanya kepada Allah SWT, Sang Penguasa alam semesta, yang juga mengendalikan perjalanan waktu, termasuk waktu subuh. Senantiasa memohon perlindungan dan pertolongan-Nya dari segala bentuk kejahatan, baik yang nyata maupun yang tersembunyi.

Allah SWT membimbing umat-Nya untuk senantiasa selalu memohon perlindungan dari kejahatan yang dilakukan makhluk ciptaan-Nya. Kejahatan dalam bentuk apapun, biasanya dilakukan pelakunya dalam kegelapan malam hingga waktu menjelang subuh.

Demikian juga dengan kejahatan penyihir, tukang santet, tukang tenung, dengan beberapa persyaratan, sesajen, peralatan (properti) dan mantera-mantera pengundang syaithan serta segala tata cara yang mereka lakukan sebagai ritual.

Waktu subuh, saat adzan berkumandang, syaithan lari terbirit-birit dan terkentut-kentut sambil menutup rapat pendengarannya. Saat shalat qabliyah subuh dan shalat jamaah subuh di masjid, ditegakkan serta para malaikat turun ke bumi. Waktu fajar yang dipenuhi keberkahan di langit dan di bumi, dimana tingkat keimanan seorang muslim diuji.

Min syarri maa khalaq
2. Dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun