Katakanlah (wahai Muhammad) Aku berlindung kepada Tuhannya (pemelihara) manusia. Rasulullah diperintahkan oleh Allah untuk senantiasa memohon perlindungan dan pertolongan (hanya) kepada-Nya. Dia yang menciptakan dunia dan seisinya, termasuk manusia, Maha Mengetahui kondisi, sifat dan kecenderungan manusia. Mengetahui apa yang disukai dan apa yang dibenci manusia.
Manusia itu makhluk lemah, mudah berkeluh kesah, suka kufur nikmat, suka berprasangka buruk kepada Allah, serta mudah terjerumus dan terombang-ambing dalam kesesatan, maksiat dan dosa.
Rasulullah saja yang ruh dan hatinya telah disucikan, dibersihkan oleh Allah, pernah berlaku khilaf saat memandang rendah seorang yang terlahir buta. Lalu bagaimana dengan kita umatnya, sebagai muslim dan manusia pada umumnya (non muslim), dalan setiap detik tarikan nafas mudah melakukan perbuatan dosa dan maksiat.
Meskipun begitu, Allah dengan Rahman dan Rahiim-Nya selalu membuka pintu ampunan-Nya, selama manusia mau melakukan taubatan nasuha, memperbaiki diri (muhasabah) serta berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, terutama perbuatan dosa besar.
Bahkan, sebagai bentuk kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya, Allah berikan ujian musibah yang cukup berat sebagai sarana mencuci bersih semua dosa-dosa hingga hamba-Nya tersebut mati dan kembali kepada-Nya dalam keadaan husnul khatimah tanpa dosa.
Setiap manusia wajib meyakini bahwa manusia itu tidak punya ada daya dan kekuatan, kecuali mengharap hanya kepada perlindungan dan pertolongan-Nya. Manusia tidak boleh menduakan Allah, menyamakan dengan makhluk, berlaku syirik baik dalam hati, pemikiran, perkataan maupun perbuatan. Syirik adalah perbuatan dosa besar yang menyeabkan seorang muslim dapat dihukumi telah keluar dari Islam (murtad), maka segera benahi aqidah kita dan lakukan taubatan nasuha.
Dalam menjalankan aktivitas ibadah, menyembah dan berdoa tidak diperlukan perantara, masing-masing individu manusia bermunajad serta berkomunikasi langsung dengan Allah.
Manusia tidak boleh takut kepada apapun dan siapapun, kecuali hanya kepada Allah. Satu-satunya Sang Penguasa, tempat manusia menyembah, bertawakkal, bersandar, berharap, berdoa meminta perlindungan dan pertolongan-Nya.
Raja manusia. Surga dan Dunia dalam genggaman kekuasaan murlak-Nya. Allahlah penguasa tunggal alam semesta. Dia yang mengatur dan mengendalikan semua aktivitas makhluk-Nya di bumi dan di langit tanpa lelah dan tertidur. Sifat Kemahaan-Nya terhimpum dalam 99 Asma'ul Husna.
Allah tidak membutuhkan manusia, walaupun semua manusia di bumi ini ingkar, tidak akan menurunkan kemuliaan-Nya, sebaliknya tidak akan bertambah kemuliaan-Nya meskipun semua manusia beriman kepada-Nya.
Sembahan (Tuhan) manusia. Dialah, Tuhan yang berhak disembah oleh manusia. Begitu banyak nikmat-nikmat-Nya yang diberikan kepada manusia baik di bumi maupun di langit. Bahkan jika air laut dijadikan tinta untuk menuliskan semua nikmat-Nya, maka saat air laut habis, masih banyak nikmat Allah yang belum ditulis. Allah berfirman kepada manusia "nikmat Tuhanmu mana lagi yang engkau dustakan?"
Fakta akan tak terhitungnya nikmat Allah, sesungguhnya menjadikan manusia yang berakal sehat tidak punya alasan untuk tidak bersyukur dan menyembah hanya kepada Allah semata. Hal itu sebagai tanda terima kasih, taat, taqwa dan tawakkalnya manusia kepada Allah.
Bahkan dengan kasih sayang-Nya, Allah berjanji akan menambahkan nikmat-Nya kepada hamba-Nya yang pandai bersyukur. Dan mengingatkan kepada hamba-Nya yang kufur nikmat akan adanya azab yang pedih yang Allah siapkan sebagai balasan.
Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada (diri) manusia.
Berawal dari kesombongan syaithan yang tidak mau bersujud dan mengakui keunggulan, kelebihan manusia atas dirinya. Syaithan merasa bahwa dirinya yang terbuat dari api lebih mulia daripada manusia yang twrbuat dari saripati tanah. Zygot, bakal calon bayi terbentuk dari pertemuan antara sel sperma yang terpancarkan dari tulang sulbi seorang pria dengan sel telur yang berasal dari tulang dada seorang wanita di dinding rahim.
Karena kesombongan syaithan, Allah mengutuk mereka serta menghukum dengan menjadikannya penghuni Neraka yang kekal abadi.
Syaithan menerima kutukan dari Allah, dengan catatan mereka diberi tangguh dan diberi kesempatan untuk menggoda manusia agar terjerumus ke dalam perbuatan dosa dan maksiat, bahkan menjadikan manusia kufur nikmat dan tidak lagi beriman kepada Allah.
Syaithan juga meminta kepada Allah agar anak keturunannya tidak dimatikan hingga kiama datang, agar makin banyak manusia yang memilih jalan bagi orang-orang yang dimurkai dan sesat.
Pada akhirnya syaithan berharap manusia yang menemani mereka tinggal di Neraka yang kekal abadi sekaligus srbagai bahan bakarnya.
Dari (golongan, bangsa) jin dan manusia. Syaithan yang menggoda manusia itu bisa berwujud jin ataupun manusia. Jin dan manusia yang tidak beriman kepada Allah, menggunakan segala tipu muslihatnya agar manusia meninggalkan jalan yang lurus, jalan bagi manusia yang beriman dan bertaqwa yang diberi nikmat oleh Allah.
Seorang muslim, dalam shalatnya selalu memohon kepada Allah untuk ditunjukkan jalan yang lurus serta dijauhkan dari jalan orang-orang yang dimurkai dan sesat, melalui bacaan ummul kitab, Surat Al Fatihah.
Sarana dan prasarana yang digunakan oleh jin dan manusia yang tidak beriman kepada Allah, untuk menggoda manusia, banyak ragam, ada yang melalui aqidah, harta, tahta, wanita, anak dan lain-lain.
Aktivitas malima (molimo), yaitu madon (main perempuan), madat (napza), mabuk (miras), main (judi) dan maling (mencuri, korupsi) adalah aktivitas lingkaran syaithan yang sangat ampuh untuk merusak aqidah, keimanan dan keislaman seseorang.
Aqidah yang menjadi syarat utama diterimanya keimanan, keislaman, ibadah dan muammalah seorang muslim leh Allah dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Jin yang tidak beriman kepada Allah, merusak aqidah seorang muslim melalui mimpi, ilmu hitam (contohnya ilmu pesugihan, ilmu pelet), atau merasuki ruh (jiwa) seorang manusia. Tujuannya adalah agar manusia dalam niat, pemikiran, perkataan dan perbuatannya terbiasa dengan menyamakan Allah dengan makhluk-Nya berupa syirik, tahayul dan churafat.
Sedangkan manusia yang tidak beriman kepada Allah, merusak aqidah seorang muslim melalui aktivitas perilaku dan profesinya. Memelihara adat istiadat (tradisi) yang mengandung syirik, tahayul dan churafat seperti melarung sesajen di laut, sedekah laut, tarian, nyanyian dan mantera-mantera yang mengundang syaithan dan lain-lain.
Sedangkan profesi yang megandung syirik adalah perdukunan ilmu hitam, ahli ilmu pesugihan, peramal, pawang hujan dan sejenisnya.
Syaithan juga menggoda manusia melalui harta kekayaan, seorang muslim dibuat sibuk dan terlena dengan aktivitas menumpuk dan menghitung-hitung harta, gaya hidup hedonisme serta membelanjakan harta di jalan dosa dan kemaksiatan.
Allah sengaja memberikan mereka rejeki berlimpah, tidak pernah sakit dan mengalami ujian musibah meskipun mereka aktivitas banyak berbuat dosa dan maksiat. Itulah yang disebut bencana istidraj, orang yang dibiarkan Allah terlena dengan harta kekayaannya.
Bagi orang muslim yang miskin, syaithan menggodanya dengan membuat mereka sibuk untuk berburu rejeki dari pagi hingga malam tanpa menghiraukan kewajiban shalat 5 waktu sebagai tiang agama. Dalam hadits, Rasulullah mengatakan bahwa kefakiran bisa membuat manusia terjerumus ke dalam kekufuran.
Dalam sejarah Islam, ada kisah yang menjadi ibrah tentang Qorun, sudahkah Anda membaca atau mendengarkan ceritanya.
Syaithan laknatullah juga menggoda manusia melalui kekuasaan (tahta). Orang yang memiliki kekuasaan sering berlaku sombong, zalim, dan tidak amanah, menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi, keluarga dan kelompoknya.
Kekuasaannya dijalankan semena-mena jauh dari kata amanah, adil, tegas dan bijaksana sehingga bawahannya atau rakyatnya hidup dalam kemiskinan. Dalam sejarah Islam juga sering disampaikan bagaimana kesombongan Raja Fir'aun dalam menjalankan kekuasaannya yang berakhir dengan kematian tragis.
Salah satu anak panah syaithan yang paling ampuh untuk menggoda manusia adalah wanita. Pesona wanita mampu melemahkan iman seorang muslim sekelas ustadz sekalipun. Tumbuh suburnya prostitusi offline dan online, usaha jasa yang mengandalkan kemolekan tubuh, rayuan merdu dan daya tarik wanita lainnya, adalah bukti syaithan berhasil memanfaatkan kelemahan iman kaum hawa untuk menggoda manusia khususnya kaum adam.
Bagi seorang suami muslim, istri dan anak-anak adalah ujian, maka adalah kewajiban dan tanggung jawab berat baginya untuk mendidik dan membimbingnya baik dari segi aqidah, iman, islam sebagai bekal menjalankan aktivitas ibadah dan muamalah agar tetap berada di jalan yang lurus, jalan yang diridhoi Allah.
Kehidupan dunia yang fana ini diciptakan sebagai tempat ujian keimanan bagi setiap muslim, apakah mampu bertahan di jalan Allah atau tergoda memilih jalan syaithan.
Demikianlah makna kehidupan yang terkandung dalam Surat ke-114, An Naas (manusia) menurut pemahaman penulis dalam keterbatasan ilmu agama. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Wallahu 'alam bi shawab.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI