Siapa disini yang sering menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dan juga mencari informasi terbaru? Nah tanpa kalian sadari, berita yang kalian baca termasuk salah satu contoh jurnalisme loh. Kok bisa begitu sih? Ayo simak pembahasan kali ini.Â
Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan jurnalisme? Jurnalisme merupakan kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa.Â
Pengertian jurnalisme dalam konsep media, berasal dari perkataan journal, artinya catatan harian mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti surat kabar. Jurnal berasal dari perkataan Latin diurnalis, artinya harian atau tiap hari.Â
Ada beberapa tokoh yang memberikan pendapat mereka terkait pengertian dari jurnalisme itu sendiri. Salah satunya adalah Asep Syamsul M. Romli yang menyatakan bahwa jurnalisme adalah sebuah proses kegiatan dalam mengolah, menulis, dan menyebarluaskan berita dan atau opini melalui media massa.
Nah dalam jurnalisme ada dua pembagian. Pertama jurnalisme online dan yang ke dua adalah jurnalisme multimedia. Kedua jenis multimedia ini akan kita bahas dalam topik kita kali ini.
Jurnalisme Online
Pertama ayo kita bahas apa yang dimaksud dengan jurnalisme online. Menurut Pavlik (Aryani, 2011), jurnalisme online merupakan contextualized journalism atau jurnalisme kontekstual yang mengintegrasikan tiga fitur komunikasi unik: kemampuan-kemampuan multimedia berdasarkan platform digital, kualitas interaktif dalam komunikasi online, dan juga fitur-fitur yang datanya (cuztomizable features).Â
Dari namanya saja pasti kita sudah tahu kalau jurnalisme online ini pasti berhubungan dengan apa yang namanya internet. Menurut Mark Dezue (Widodo, 2020) membagi jenis jurnalisme online ke dalam 2 domain.Â
Domain pertama adalah situs yang berfokus pada editorial content. Arti dari editorial content adalah teks yang dibuat dan diedit oleh penulis atau jurnalis (kata-kata. Kedua adalah jenis situs yang berfokus pada public connectivity, yang artinya melibatkan pengguna untuk berpartisipasi (komentar, memposting, dan mem-file).Â
Itu tadi penjelasan singkat terkait jurnalisme online. Berikut ini adalah empat jenis jurnalisme online menurut Mark Deuze (2001):
1. Mainstream News sites
Bentuk media berita online yang paling tersebar luas adalah situs mainstream. Situs ini merupakan situs berita yang memberikan pilihan editorial content dan pengguna tidak memiliki atau kurang partisipasi (tertutup). Contoh yang dapat diambil adalah jubi.co.id.
2. Index & Category sites
Jenis ini sering dikaitkan dengan mesin pencari (search engines). Situs ini menawarkan adanya ruang untuk bertukar pandangan dan berbagi tips untuk publik. Contohnya seperti Altavista atau Yahoo. Disini jurnalisme online menawarkan links yang mendalam ke situs-situs berita yang ada dimanapun dalam World Wide Web (www).
Â
3. Meta & Comment sites
Jenis ini berkaitan dengan berita serta isu-isu media secara umum. Bahkan terkadang dimaksudkan sebagai pengawas media. Editor content sering memproduksi berbagai jurnal serta menciptakan jurnalis dan materi diskusi unutk konten lain dalam internet. Konten semacam itulah yang nantinya akan didiskusikan dalam kerangka proses produksi media.Â
4. Share & Discussion sites
Mungkin jenis ini yang paling mudah dipahami oleh banyak orang. Dari namanya kita bisa mengartikan bahwa situs ini memberikan ruangan untuk berdiskusi membahas banyak hal yang ada di dalam internet.
Setelah cukup memahami tentang apa itu jurnalisme online, ayo bahas jurnalisme multimedia. Kenapa kita harus membahas jurnalisme online terlebih dahulu? Karena jurnalisme multimedia ada hubungannya dengan jurnalisme online.
Jurnalisme Multimedia
Jurnalisme multimedia memiliki konsep menggunakan banyak media. Multimedia adalah penggabungan dari teks, video, foto, audio, dan grafik. Â Dengan kata lain, multimedia menggabungkan minimal 3 (tiga) jenis media.
Deuze (2003) menawaran definisi terkait jurnalisme multimedia. Jurnalisme ini bersifat paragmatis-kontemporer dan menurut dia sendiri ada dua cara dalam mendefinisikan multimedia dalam jurnalisme. Berikut penjelasannya:
- Presentasi paket berita di website yang menggunakan dua format media atau lebih (tulisan, musik, animasi, termasuk juga elemen interaktif dan hipertextual).
- Presentasi paket berita, ada yang terintegrasi (meskipun tidak melulu bersifat simultan). Contohnya seperti website, usenet newsgroup, email, SMS, MMS, radio, televisi, koran, dan segala yang berhubungan dengan media cetak atau integrasi media horisontal.
Nah itu tadi penjelasan terkait jenis jurnalisme media online dan juga apa bedanya jurnalisme online dan dan jurnalisme multimedia. Bisa disimpulkan bahwa hal yang membedakan antara jurnalisme online dan jurnalisme multimedia adalah jurnalisme online tidak dipengaruhi oleh multimedia. Dalam penulisan atau penyajian informasi dan konten digital dari jurnalisme online cenderung masih sama dengan media cetak (menggunakan teks dan foto).Â
Penggunaan multimedia dalam jurnalisme online dapat dilihat sebagai potensi. Potensi yang dimaksud adalah keberagaman saluran informasi yang bukan merupakan elemen yang wajib. Sedangkan jurnalisme multimedia menggunakan penggabungan 3 jenis media untuk menyampaikan informasi dan ruang pengguna untuk berpartisipasi lebih terbuka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H